Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah bersama Wakil Wali Kota Sachrucdin dan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto, meninjau protokol kesehatan di sejumlah fasilitas publik pada masa PSBB transisi untuk persiapan New Normal, Selasa (9/6/2020).

Peninjauan tersebut meliputi beberapa fasilitas transportasi publik dan pusat perbelanjaan, diantaranya Stasiun Tangerang, Stasiun Tanah Tinggi, Terminal Poris Plawad, Hotel Novotel Tangerang dan Tangcity Mall.

Ketika berada di Stasiun Tanah Tinggi, Wali Kota Tangerang tidak lupa mengingatkan para penumpang untuk selalu menjaga jarak duduknya saat berada di dalam KRL.

“Wastafel cuci tangannya jangan terlalu jauh, tambahin juga tempat duduknya supaya yang nunggu enggak berdekatan dan bisa physical distancing,” intruksinya pada petugas di stasiun Tanah Tinggi, Selasa (9/6/2020).

Ketika meninjau gerbong KRL, Arief kembali mengingatkan para petugas untuk mematuhi aturan jumlah penumpang KRL yang tidak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Kota Tangerang.

Selesai meninjau stasiun dan terminal, Arief bersama jajarannya mendatangi pusat perbelanjaan Tangcity Mall dan Hotel Novotel Tangerang.

Saat tiba dilokasi, persiapan protokol kesehatan COVID-19 sudah terlihat mulai dari pintu masuk pengunjung dimana terdapat pengecekan suhu tubuh, bilik disinfektan dan hand sanitizer yang bahkan tersedia di setiap lantai, toilet hingga tempat ibadah.

“Mereka sudah mempersiapkan baik skrining kesehatan dari awal ditambah tempat cuci tangan dan jaga jarak diseluruh fasilitas yang tersedia. Kalau kita lihat disini rata-rata pusat pertokoan sudah menyiapkan protokol kesehatannya apabila nanti diizinkan Pemerintah untuk buka,” jelas Wali Kota.

Kendati kelengkapan protokol kesehatan sudah terpenuhi, namun Arief belum dapat memastikan kapan pusat perbelanjaan (mall) dapat dibuka kembali. Karena masih harus berkoordinasi dan menunggu arahan dari Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat.

Terkait berapa kapasitas pengunjung yang diperbolehkan, Arief menyebutkan untuk pengunjung hanya diperbolehkan dikisaran 35 persen dari jumlah pengunjung saat kondisi normal, dengan parkir dibatasi hanya 50 persen.

"Kita berharap mereka menyiapkan alat checker, jadi nanti kalau memang tempatnya ramai terpaksa akan kita tutup kembali," ungkap Arief.