Peneliti Sedang Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Menangkal Hoax
07 October 2018 12:01 WIB NewsPeredaran berita hoaks di dunia digital semakin meningkat dari waktu ke waktu. Facebook dan WhatsApp juga telah membuat sistem khusus untuk menangkal beredarnya hoaks atau berita bohong. Saat ini, peneliti dari MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory dan Computing Research Institute Qatar sedang mengembangkan cara yang sama untuk menangkal berita bohong dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI.
Menariknya, sistem ini bisa digunakan secara luas, tidak hanya di platform tertentu saja. AI menggunakan teknologi machine learning untuk mengukur kualitas sumber beritanya. Caranya adalah dengan menelaah berbagai artikel dari situs sumber berita untuk menilai akurasinya.
AI juga fokus kepada bahasa yang digunakan dalam artikelnya. Biasanya, pembuat berita bohong sering menggunakan kata-kata seperti “Konspirasi” atau “Ekstrim”. Sebanyak 2.000 artikel dari situs pengecek fakta Media Bias/Fact Check dipakai untuk mengasah AI agar bisa mengenali gaya bahasa artikel hoaks. Bahkan, AI juga bisa menggunakan referensi artikel dari Wikipedia mengenai sebuah sumber berita untuk menilai keasliannya.
Semakin panjang artikel yang ada di Wikipedia, maka kemungkinan besar situs tersebut memang kredibel. Sama halnya dengan alamat URL situs berita yang ikut ditelaah oleh AI. Alamat situs dari pengedar berita bohong biasanya lebih rumit dibanding situs yang benar-benar terpercaya.
Dihimpun dari Engadget, Jumat (5/10/2018), sistem pendeteksi hoaks berbasis kecerdasan buatan ini belum siap digunakan. Efektivitasnya dalam mendeteksi akurasi juga baru mencapai 65 persen saja, sementara biasnya baru bisa dideteksi sebesar 75 persen.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Peneliti Sedang Kembangkan Kecerdasan Buatan untuk Menangkal Hoax
07 October 2018 12:01 WIBNews
Peredaran berita hoaks di dunia digital semakin meningkat dari waktu ke waktu. Facebook dan WhatsApp juga telah membuat sistem khusus untuk menangkal beredarnya hoaks atau berita bohong. Saat ini, peneliti dari MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory dan Computing Research Institute Qatar sedang mengembangkan cara yang sama untuk menangkal berita bohong dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI.
Menariknya, sistem ini bisa digunakan secara luas, tidak hanya di platform tertentu saja. AI menggunakan teknologi machine learning untuk mengukur kualitas sumber beritanya. Caranya adalah dengan menelaah berbagai artikel dari situs sumber berita untuk menilai akurasinya.
AI juga fokus kepada bahasa yang digunakan dalam artikelnya. Biasanya, pembuat berita bohong sering menggunakan kata-kata seperti “Konspirasi” atau “Ekstrim”. Sebanyak 2.000 artikel dari situs pengecek fakta Media Bias/Fact Check dipakai untuk mengasah AI agar bisa mengenali gaya bahasa artikel hoaks. Bahkan, AI juga bisa menggunakan referensi artikel dari Wikipedia mengenai sebuah sumber berita untuk menilai keasliannya.
Semakin panjang artikel yang ada di Wikipedia, maka kemungkinan besar situs tersebut memang kredibel. Sama halnya dengan alamat URL situs berita yang ikut ditelaah oleh AI. Alamat situs dari pengedar berita bohong biasanya lebih rumit dibanding situs yang benar-benar terpercaya.
Dihimpun dari Engadget, Jumat (5/10/2018), sistem pendeteksi hoaks berbasis kecerdasan buatan ini belum siap digunakan. Efektivitasnya dalam mendeteksi akurasi juga baru mencapai 65 persen saja, sementara biasnya baru bisa dideteksi sebesar 75 persen.