Home > News > Entertainment > Persembahan Konser Tunggal Fourtwnty Bertajuk Humaniora di Liztomania Vol. 6
Persembahan Konser Tunggal Fourtwnty Bertajuk Humaniora di Liztomania Vol. 6
23 February 2019 22:44 WIB Music Entertainment FourtwntyBertemakan “Humaniora” yang berarti ilmu yang mempelajari tentang cara membuat atau mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi dan berbudaya, Fourtwnty menjadi pengisi Liztomania Vol. 6 yang berlokasi di Gedung Kesenian Jakarta pada (22/2/2019). Sebelum dimulainya konser tunggal tersebut, para pengunjung GKJ mulai berdiri serta menyanyikan lagu “Indonesia Raya 3 Stanza"setelah kembali duduk, seketika panggung menjadi gelap dan terbuka lah tirai yang diawali lagu Realita dari Fourtwnty.
Gaya atraktif Ari Lesmana sang vokalis membuat ambient penonton bersorak dengan keras sambil menyanyikan lagu tersebut. Iritasi Ringan menjadi lagu kedua yang dibawakan oleh Fourtwnty. Panggung kembali menjadi gelap gulita, beberapa saat kemudian terdapat satu lampu putih menyoroti seorang wanita berbalut gaun putih meragakan tarian dengan koreografi bebas ditemani iringan lagu Kusut.
Lekukan serta gerakan bebas dari Mala menambah keindahan lagu tersebut. Setelah selesai tak lupa, Ari Lesmana mengucapkan terima kasih kepada para penonton “Kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada kawan dan keluarga, ini merupakan konser tunggal pertama Fourtwnty pertama yang berkolaborasi dengan Institut Musik Jalanan dan Liztomania,” ungkappnya.
Ketika memasuki lagu Hitam & Putih, terdengar petikan suara dari alat musik tradisional asal Kalimantan Timur dimainkan oleh salah satu personil Slank yang sekaligus promotor dari event Liztomania ini yaitu Ridho Hafiedz. Argumentasi Dimensi dipilih sebagai lagu yang dibawakan berikutnya, Ari pun menceritakan sedikit kisah dibalik lagu tersebut “Lagu ini didedikasikan untuk Roots, Roots pada dasarnya adalah manusia yang baik, Dia terjebak di dalam masalah-masalah duniawi pada saat itu dan ketika dia jadi orang terus drop lagi, terus tiba-tiba drop lagi jadi orang lagi, drop lagi sampai akhirnya dia datang ke kita berdua dan bilang, aku pingin jadi orang yang lebih dekat sama yang di atas,”.
Pada pertengahan pertunjukan Ridho Hafiedz datang dan memberikan sedikit Speech tentang apa itu Liztomania “Kita ingin men-support karya anak bangsa, bahwa anak bangsa juga tidak kalah dengan musisi luar negeri,”. Sebelum mengakhiri Speech-nya Ridho pun memberikan sebuah simbolik kepada perwakilan Institut Musisi Jalanan (IMJ), yang dimana ini merupakan kerjasama pertama Liztomania dengan IMJ. Penataan panggung serta lampu yang spektakuler menjadikan Liztomania ini menjadi salah satu konser tunggal terbaik untuk Fourtwnty.
Para penonton pun diberikan kejutan dengan kemunculan ketiga orang tua dari para personil Fourtwnty. Mereka duduk di saung sembari menikmati pertunjukan dari lagu Kita Pasti Tua. Tidak hanya itu, di lagu Zona Nyaman, Sosok Aurelie datang bersama Ukulele andalannya dan berduet dengan Fourtwnty malam itu. Tak terasa hampir 2 jam konser tunggal Fourtwnty bertajuk “Humaniora” berjalan.
All Photo by Dika Side.id
Sebelum menutup penampilannya, Fourtwnty mengiring para pengunjung untuk keluar menuju area Foyer Gedung Kesenian Jakarta. Tanpa menurunkan semangat para penonton, Fourtwnty menutup penampilannya dengan membawakan Fana Merah Jampu dan ditutup dengan encore Aku Tenang malam itu.
Febrian Adi
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Entertainment > Persembahan Konser Tunggal Fourtwnty Bertajuk Humaniora di Liztomania Vol. 6
Persembahan Konser Tunggal Fourtwnty Bertajuk Humaniora di Liztomania Vol. 6
23 February 2019 22:44 WIBMusic Entertainment Fourtwnty
Bertemakan “Humaniora” yang berarti ilmu yang mempelajari tentang cara membuat atau mengangkat manusia menjadi lebih manusiawi dan berbudaya, Fourtwnty menjadi pengisi Liztomania Vol. 6 yang berlokasi di Gedung Kesenian Jakarta pada (22/2/2019). Sebelum dimulainya konser tunggal tersebut, para pengunjung GKJ mulai berdiri serta menyanyikan lagu “Indonesia Raya 3 Stanza"setelah kembali duduk, seketika panggung menjadi gelap dan terbuka lah tirai yang diawali lagu Realita dari Fourtwnty.
Gaya atraktif Ari Lesmana sang vokalis membuat ambient penonton bersorak dengan keras sambil menyanyikan lagu tersebut. Iritasi Ringan menjadi lagu kedua yang dibawakan oleh Fourtwnty. Panggung kembali menjadi gelap gulita, beberapa saat kemudian terdapat satu lampu putih menyoroti seorang wanita berbalut gaun putih meragakan tarian dengan koreografi bebas ditemani iringan lagu Kusut.
Lekukan serta gerakan bebas dari Mala menambah keindahan lagu tersebut. Setelah selesai tak lupa, Ari Lesmana mengucapkan terima kasih kepada para penonton “Kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada kawan dan keluarga, ini merupakan konser tunggal pertama Fourtwnty pertama yang berkolaborasi dengan Institut Musik Jalanan dan Liztomania,” ungkappnya.
Ketika memasuki lagu Hitam & Putih, terdengar petikan suara dari alat musik tradisional asal Kalimantan Timur dimainkan oleh salah satu personil Slank yang sekaligus promotor dari event Liztomania ini yaitu Ridho Hafiedz. Argumentasi Dimensi dipilih sebagai lagu yang dibawakan berikutnya, Ari pun menceritakan sedikit kisah dibalik lagu tersebut “Lagu ini didedikasikan untuk Roots, Roots pada dasarnya adalah manusia yang baik, Dia terjebak di dalam masalah-masalah duniawi pada saat itu dan ketika dia jadi orang terus drop lagi, terus tiba-tiba drop lagi jadi orang lagi, drop lagi sampai akhirnya dia datang ke kita berdua dan bilang, aku pingin jadi orang yang lebih dekat sama yang di atas,”.
Pada pertengahan pertunjukan Ridho Hafiedz datang dan memberikan sedikit Speech tentang apa itu Liztomania “Kita ingin men-support karya anak bangsa, bahwa anak bangsa juga tidak kalah dengan musisi luar negeri,”. Sebelum mengakhiri Speech-nya Ridho pun memberikan sebuah simbolik kepada perwakilan Institut Musisi Jalanan (IMJ), yang dimana ini merupakan kerjasama pertama Liztomania dengan IMJ. Penataan panggung serta lampu yang spektakuler menjadikan Liztomania ini menjadi salah satu konser tunggal terbaik untuk Fourtwnty.
Para penonton pun diberikan kejutan dengan kemunculan ketiga orang tua dari para personil Fourtwnty. Mereka duduk di saung sembari menikmati pertunjukan dari lagu Kita Pasti Tua. Tidak hanya itu, di lagu Zona Nyaman, Sosok Aurelie datang bersama Ukulele andalannya dan berduet dengan Fourtwnty malam itu. Tak terasa hampir 2 jam konser tunggal Fourtwnty bertajuk “Humaniora” berjalan.
All Photo by Dika Side.id
Sebelum menutup penampilannya, Fourtwnty mengiring para pengunjung untuk keluar menuju area Foyer Gedung Kesenian Jakarta. Tanpa menurunkan semangat para penonton, Fourtwnty menutup penampilannya dengan membawakan Fana Merah Jampu dan ditutup dengan encore Aku Tenang malam itu.