Home > News > News > PHR Pressing Resmi Beroperasi, Musisi Indonesia akan Lebih Mudah Merilis Piringan Hitam!
PHR Pressing Resmi Beroperasi, Musisi Indonesia akan Lebih Mudah Merilis Piringan Hitam!
05 August 2023 16:27 WIB PHR PressingPenantian panjang hadirnya kasta tertinggi rilisan fisik telah usai. Hari ini menjadi momentum penting bagi PHR Pressing karena meresmikan pressing plant di Indonesia secara langsung yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (5/8).
Kahadiran PHR Pressing sebagai pressing plant satu-satunya di Indonesia tersebut, merupakan buah perjuangan yang dibangkitkan kembali setelah 50 tahun terlelapnya pabrik piringan hitam di Indonesia.
PHR menjelaskan visi misinya untuk memajukan ekosistem musik Indonesia. Kehadiran PHR Pressing menjadi solusi yang ideal bagi seluruh musisi di Indonesia bisa merilis rilisan fisik piringan hitam. Gebrakan ini bukan tanpa usaha yang keras, PHR Pressing juga menceritakan asal muasalnya ketika terjun di industri rilisan fisik.
"PHR (Piringan Hitam Records) sudah ada sejak 11 tahun lalu, dimulai dengan jualan online pada tahun 2012, kemudian mendapatkan respon yang bagus dan kami hadirkan store fisik di senayan trade center," ujar Johan Mantiri selaku founder PHR Pressing saat dijumpai Side.id, Sabtu (5/8).
Johan menjelaskan bahwa keinginan serius untuk bisa menghadirkan pabrik piringan hitam juga berdasarkan minat pasar yang kian meningkat. Dalam kurun waktu 10 tahun PHR berhasil mendistribusikan 100 ribu piringan hitam baik itu musik Indonesia maupun luar negeri.
Baca Juga: 6 Tips Merawat Piringan Hitam yang Baik dan Benar
Clement Arnold selaku Direktur Eksekutf PHR Pressing memberikan pemaparan mengenai kualitas piringan hitam yang diproduksi tidak kalah dengan Eropa. Proses pembuatan stamper dan mastering pun dilakukan di tiga pilihan negara yakni Belanda, Inggris, dan Amerika yang kemudian di cetak di Indonesia. Dengan hadirnya pressing plant di Indonesia akan lebih memudahkan para musisi karena lebih cepat dan efisien tanpa adanya hambatan logistik.
PHR Pressing menggunakan mesin dengan tingkat akurasi yang tinggi dan mesin yang baru tahun 2019.
"Mesin ini bisa membuat 30.000 vinyl per bulan, tapi kami enggak muluk-muluk, kami akan mencetak 7.500 setiap bulannya dan akan distribusikan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri," papar Arnold.
Pada kesempatan yang sama PHR Pressing juga mengenalkan proses produksi piringan hitam yang bisa disaksikan secara langsung, yang meliputi proses pemadatan biji plastik kemudian di press hingga proses finishing yang dilakukan dan diawasi oleh para operator ahli. Mesin tersebut sanggup mencetak tiap piringan hitam hanya dengan waktu tidak lebih dari 80 detik.
Baca Juga: Endah N Rhesa Merilis Live Session Earnight 2019 dalam Bentuk Piringan Hitam
Mesin tersebut mampu mencetak sebanyak 35 ribu piringan hitam, lalu 75 ribu keping piringan hitam pun siap didistribusikan ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang, Thailand, Amerika dll.
Kehadiran pabrik piringan hitam ini masih sebagai langkah awal, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengharumkan musik Indonesia di mata dunia. Namun langkah ini sudah menjadi bukti kongkret keseriusan PHR Pressing untuk membuat musik Indonesia semakin maju.
"Dalam satu atau dua tahun lagi semoga terlaksana, kami ingin membantu mengekspor karya ini, agar musik Indonesia bisa di dengarkan di seluruh dunia. Tidak hanya kuantitas namun secara kualitas bisa ditawarkan oleh para pendengar lainnya diberbagai belahan dunia," tutup Arnold.
Pradia Eggi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > News > PHR Pressing Resmi Beroperasi, Musisi Indonesia akan Lebih Mudah Merilis Piringan Hitam!
PHR Pressing Resmi Beroperasi, Musisi Indonesia akan Lebih Mudah Merilis Piringan Hitam!
05 August 2023 16:27 WIBPHR Pressing
Penantian panjang hadirnya kasta tertinggi rilisan fisik telah usai. Hari ini menjadi momentum penting bagi PHR Pressing karena meresmikan pressing plant di Indonesia secara langsung yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (5/8).
Kahadiran PHR Pressing sebagai pressing plant satu-satunya di Indonesia tersebut, merupakan buah perjuangan yang dibangkitkan kembali setelah 50 tahun terlelapnya pabrik piringan hitam di Indonesia.
PHR menjelaskan visi misinya untuk memajukan ekosistem musik Indonesia. Kehadiran PHR Pressing menjadi solusi yang ideal bagi seluruh musisi di Indonesia bisa merilis rilisan fisik piringan hitam. Gebrakan ini bukan tanpa usaha yang keras, PHR Pressing juga menceritakan asal muasalnya ketika terjun di industri rilisan fisik.
"PHR (Piringan Hitam Records) sudah ada sejak 11 tahun lalu, dimulai dengan jualan online pada tahun 2012, kemudian mendapatkan respon yang bagus dan kami hadirkan store fisik di senayan trade center," ujar Johan Mantiri selaku founder PHR Pressing saat dijumpai Side.id, Sabtu (5/8).
Johan menjelaskan bahwa keinginan serius untuk bisa menghadirkan pabrik piringan hitam juga berdasarkan minat pasar yang kian meningkat. Dalam kurun waktu 10 tahun PHR berhasil mendistribusikan 100 ribu piringan hitam baik itu musik Indonesia maupun luar negeri.
Baca Juga: 6 Tips Merawat Piringan Hitam yang Baik dan Benar
Clement Arnold selaku Direktur Eksekutf PHR Pressing memberikan pemaparan mengenai kualitas piringan hitam yang diproduksi tidak kalah dengan Eropa. Proses pembuatan stamper dan mastering pun dilakukan di tiga pilihan negara yakni Belanda, Inggris, dan Amerika yang kemudian di cetak di Indonesia. Dengan hadirnya pressing plant di Indonesia akan lebih memudahkan para musisi karena lebih cepat dan efisien tanpa adanya hambatan logistik.
PHR Pressing menggunakan mesin dengan tingkat akurasi yang tinggi dan mesin yang baru tahun 2019.
"Mesin ini bisa membuat 30.000 vinyl per bulan, tapi kami enggak muluk-muluk, kami akan mencetak 7.500 setiap bulannya dan akan distribusikan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri," papar Arnold.
Pada kesempatan yang sama PHR Pressing juga mengenalkan proses produksi piringan hitam yang bisa disaksikan secara langsung, yang meliputi proses pemadatan biji plastik kemudian di press hingga proses finishing yang dilakukan dan diawasi oleh para operator ahli. Mesin tersebut sanggup mencetak tiap piringan hitam hanya dengan waktu tidak lebih dari 80 detik.
Baca Juga: Endah N Rhesa Merilis Live Session Earnight 2019 dalam Bentuk Piringan Hitam
Mesin tersebut mampu mencetak sebanyak 35 ribu piringan hitam, lalu 75 ribu keping piringan hitam pun siap didistribusikan ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang, Thailand, Amerika dll.
Kehadiran pabrik piringan hitam ini masih sebagai langkah awal, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengharumkan musik Indonesia di mata dunia. Namun langkah ini sudah menjadi bukti kongkret keseriusan PHR Pressing untuk membuat musik Indonesia semakin maju.
"Dalam satu atau dua tahun lagi semoga terlaksana, kami ingin membantu mengekspor karya ini, agar musik Indonesia bisa di dengarkan di seluruh dunia. Tidak hanya kuantitas namun secara kualitas bisa ditawarkan oleh para pendengar lainnya diberbagai belahan dunia," tutup Arnold.