Suasana perayaan Tahun Baru Imlek sudah terasa di depan pintu masuk Garuda Ballroom, Hotel Episode Gading Serpong, Selasa (24/1). Saat masuk ke ballroom, terlihat sejumlah perempuan berbusana Cheongsam dan pria yang mengenakan Changshan memenuhi ruangan tersebut. Busana tersebut memadukan warna merah dan emas.

Perayaan Tahun Baru Imlek tersebut digelar oleh JHL Group. Ratusan karyawan dari puluhan anak perusahaan JHL Group diundang untuk memeriahkan acara ini. Perayaan tersebut digelar untuk mensyukuri sekaligus mengabadikan momen pergantian tahun Imlek 2574 Kongzili.

Baca juga: Rayakan Anniversary ke-1, Hotel Episode Ingin Pertahankan Performa Positif

Acara perayaan dibuka dengan pertunjukan opera dari para pemain profesional. Mereka membawakan cerita tentang perjalanan Raja JHL yang mencari kemakmuran untuk rakyatnya. Pertunjukan ini dikemas dengan visual yang menarik. Setelah pertunjukan selesai, Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo, memberikan sambutan di depan ratusan karyawan.

“Saya harus mengucapkan syukur, karena malam hari ini kita bisa berkumpul bersama dengan meriah dan dalam keadaan sehat. Selamat Tahun Baru Imlek 2574. Salam sejahtera untuk semuanya dan sehat selalu,” katanya saat memberi sambutan.

Ia juga menyampaikan rumus Pancakrida, di mana para karyawan JHL Group harus menanamkan filosofi ini di dalam dirinya. Untuk mencapai kesuksesan, ada lima faktor yang menentukannya, yakni Kesempatan, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Loyalitas.

Selain memeriahkan Tahun Baru Imlek, Hotel Episode Gading Serpong juga merayakan ulang tahunnya yang ke-1. Perayaan tersebut dilakukan dengan pemotongan tumpeng dengan perpaduan warna merah, biru, kuning, dan hijau.

Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Founder JHL Group Jerry Hermawan Lo, COO PT Kontek Aja Megawati, dan General Manager Hotel Episode Gading Serpong Muhamad Viktor A. Sin.

COO PT Kontek Aja, Megawati mengatakan, bahwa ada alasan di balik warna yang menghiasi tumpeng tersebut. Tumpeng itu menggambarkan pegunungan yang mengelilingi Badui. Hal itu sesuai dengan konsep Hotel Episode yang mengusung unsur budaya Badui dan Peranakan.

"Badui dikelilingi pegunungan dan saya lihat mereka hidup sederhana, tetapi penuh warna. Kemudian, rempah-rempah, sayuran, dan makanannya sangat beragam. Maka dari itu, konsep ini dituangkan dalam tumpeng," ujar Megawati.

Baca juga: Mangan All Day Dining JHL Solitaire Hadirkan Artsy Brunch dengan Suasana Unik

Lalu, acara dilanjutkan dengan tradisi Yee Sang. Tradisi itu merupakan salah satu santapan yang terdiri dari campuran sayuran, ikan salmon, dan disajikan sebagai makanan pembuka saat acara makan bersama pada perayaan Tahun Baru Imlek.

Yee Sang sendiri merupakan simbol kemakmuran bagi orang yang menyantapnya. Untuk menikmatinya, keluarga atau kerabat dekat akan berkumpul dalam satu meja. Selain itu, terdapat pula satu piring besar yang berisikan mi.

Setiap bahan makanan memiliki makna tersendiri, yaitu ikan salmon (kelimpahan), lemon (keberuntungan), pepper powder (kesehatan dan awet muda), minyak (kelancaran dan kesuksesan), plan sauce (keberkahan dan kebahagiaan), kacang dan biji wijen (emas dan giok), serta kerupuk (kekayaan dan kemakmuran).

Selanjutnya, bahan makan tersebut dicampurkan menjadi satu. Kemudian, mereka mulai mengaduk dan menikmati hidangan tersebut.

Pada puncak acara, JHL Group mendatangkan seorang penyanyi seriosa, yaitu Putri Ayu. Ia membawakan beberapa lagu di malam istimewa tersebut. Lalu, perayaan Tahun Baru Imlek di Hotel Episode diakhiri dengan pertunjukan barongsai.

Sebenarnya, perayaan Tahun Baru Imlek menjadi agenda tahunan JHL Group sebagai wujud syukur untuk terus mengedepankan kualitas dalam melayani masyarakat. (FAR/SAP)

Baca juga: Hotel Episode Tawarkan Kamar Bernuansa Badui dan Peranakan, Ini Fasilitasnya