Teknologi 3D Mulai Rambah Dunia Fashion, Kurangi Limbah Tekstil
20 July 2023 15:39 WIB Features Fashion EntertainmentTeknologi 3D saat ini sedang berkembang pesat. Tak hanya industri otomotif dan manufaktur, tetapi juga sudah merambah ke industri fashion global. Beberapa brand seperti Hugo Boss, Adidas, Louis Vuitton, hingga usaha kecil, sudah memanfaatkan teknologi ini untuk menyederhanakan proses desain.
Penerapan 3D dalam desain fashion ini dilakukan ketika membuat pola digital, di mana sebelumnya menggunakan 2D. Saat ini, proses tersebut dapat membuat desain secara langsung dengan model avatar seperti asli.
Baca juga: Mengapa Produk 'Eco-Friendly' Tidak Ramah Kantong? Ini Alasannya
Mengutip Liputan6, teknologi 3D sebenarnya memiliki sejumlah keuntungan dari sisi perusahaan. Pertama, teknologi ini dapat mempercepat proses produksi secara menyeluruh, karena dapat melakukan pengemasan pada model avatar. Lalu, ketika terjadi kesalahan akan lebih mudah untuk menyunting pola yang menyebabkan kesalahan.
Selanjutnya, memiliki fitur hemat waktu yang bisa menyinkronkan pola sisi kanan, kiri, bagian depan, dan belakang, sehingga akan mempercepat produksi hingga dapat dipasarkan lebih cepat.
Selain itu, penggunaan teknologi 3D juga dapat mengurangi biaya pada pembuatan sampel, karena perusahaan dapat membuat dan membagikan visual garmen dengan foto yang menyerupai aslinya tanpa harus membuat sampel fisik.
Baca juga: Bottega Veneta Luncurkan Koleksi Tas Berbentuk Paper Bag
Nantinya, perusahaan dapat melakukan simulasi dengan berbagai busana dan berinteraksi dengan calon konsumen. Kemudian, desainer juga bisa membawa calon konsumen ke suatu tempat yang sesuai dengan tema pakaian atau aksesori yang ditawarkan. Bahkan, desainnya dapat dicetak dalam bentuk 3D.
Kemudahan tersebut pun memberikan keuntungan bagi Bumi, yakni mengurangi limbah tekstil yang menjadi salah satu sampah tertinggi kedua di dunia. Sebab, sampah tekstil berasal dari proses pembuatan sampel yang berulang untuk menemukan potongan yang pas. Melalui teknologi 3D, proses perancangan busana dapat berkelanjutan dan tidak membuang-buang kain.
CLO Virtual Fashion merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan layanan desain 3D melalui software yang dibuatnya. Jadi, pengguna dapat mendesain pakaian dengan variasi yang tidak terbatas, mulai dari kain, pola jahit, hingga aksesori. Lalu, desainnya dapat dipasang dan dilepas. CLO Virtual Fashion sendiri juga sudah membuka kantornya di Jakarta. (LIA)
Baca juga: Tips Membeli Barang Preloved Agar Tidak Gagal dan Rugi
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Teknologi 3D Mulai Rambah Dunia Fashion, Kurangi Limbah Tekstil
20 July 2023 15:39 WIBFeatures Fashion Entertainment
Teknologi 3D saat ini sedang berkembang pesat. Tak hanya industri otomotif dan manufaktur, tetapi juga sudah merambah ke industri fashion global. Beberapa brand seperti Hugo Boss, Adidas, Louis Vuitton, hingga usaha kecil, sudah memanfaatkan teknologi ini untuk menyederhanakan proses desain.
Penerapan 3D dalam desain fashion ini dilakukan ketika membuat pola digital, di mana sebelumnya menggunakan 2D. Saat ini, proses tersebut dapat membuat desain secara langsung dengan model avatar seperti asli.
Baca juga: Mengapa Produk 'Eco-Friendly' Tidak Ramah Kantong? Ini Alasannya
Mengutip Liputan6, teknologi 3D sebenarnya memiliki sejumlah keuntungan dari sisi perusahaan. Pertama, teknologi ini dapat mempercepat proses produksi secara menyeluruh, karena dapat melakukan pengemasan pada model avatar. Lalu, ketika terjadi kesalahan akan lebih mudah untuk menyunting pola yang menyebabkan kesalahan.
Selanjutnya, memiliki fitur hemat waktu yang bisa menyinkronkan pola sisi kanan, kiri, bagian depan, dan belakang, sehingga akan mempercepat produksi hingga dapat dipasarkan lebih cepat.
Selain itu, penggunaan teknologi 3D juga dapat mengurangi biaya pada pembuatan sampel, karena perusahaan dapat membuat dan membagikan visual garmen dengan foto yang menyerupai aslinya tanpa harus membuat sampel fisik.
Baca juga: Bottega Veneta Luncurkan Koleksi Tas Berbentuk Paper Bag
Nantinya, perusahaan dapat melakukan simulasi dengan berbagai busana dan berinteraksi dengan calon konsumen. Kemudian, desainer juga bisa membawa calon konsumen ke suatu tempat yang sesuai dengan tema pakaian atau aksesori yang ditawarkan. Bahkan, desainnya dapat dicetak dalam bentuk 3D.
Kemudahan tersebut pun memberikan keuntungan bagi Bumi, yakni mengurangi limbah tekstil yang menjadi salah satu sampah tertinggi kedua di dunia. Sebab, sampah tekstil berasal dari proses pembuatan sampel yang berulang untuk menemukan potongan yang pas. Melalui teknologi 3D, proses perancangan busana dapat berkelanjutan dan tidak membuang-buang kain.
CLO Virtual Fashion merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan layanan desain 3D melalui software yang dibuatnya. Jadi, pengguna dapat mendesain pakaian dengan variasi yang tidak terbatas, mulai dari kain, pola jahit, hingga aksesori. Lalu, desainnya dapat dipasang dan dilepas. CLO Virtual Fashion sendiri juga sudah membuka kantornya di Jakarta. (LIA)
Baca juga: Tips Membeli Barang Preloved Agar Tidak Gagal dan Rugi