Home > News > Features > Terlepas Soal Trump dan Joe Biden, Milenial Harus Tau Apa Perbedaan Popular Votes dan Electoral College
Terlepas Soal Trump dan Joe Biden, Milenial Harus Tau Apa Perbedaan Popular Votes dan Electoral College
16 November 2020 11:43 WIB Feature Popular Vote Electoral CollegePersaingan sengit pemilu Amerika Serikat pada Selasa (3/11/2020), ternyata menyimpan beberapa hal menarik dan perubahan dari segi berpolitik. Lika-liku gaya berkampanye kedua calon juga cukup meramaikan jagat dunia maya, hingga perolehan suara saat pemilu dinilai mengingatkan sejumlah pengamat, seperti pemilu yang terjadi di Indonesia, kok bisa?
Terdapat dua cara skema pungutan suara yang dilakukan oleh Amerika Serikat, yaitu dengan cara popular vote dan electoral college. Popular vote diperoleh dari kumpulan suara rakyat yang memilih salah satu calon sedangkan electoral college justru menjadi bagian penentu yang berperan sebagai badan resmi, dalam menentukan presiden dan wakil presiden Amerika Serikat.
Pemilihan presiden Amerika Serikat ini cukup menjadi bahan perbincangan, namun bagi yang awam berpolitik tentunya menimbulkan banyak pertanyaan kok bisa sistem ganda ini terjadi? Milenial juga harus melek politik, supaya enggak salah paham, ini perbedaan popular vote dan electoral college.
Perbedaan Popular Vote dan Electoral College
Popular vote adalah suara pemilihan presiden yang dihimpun dari rakyat secara nasional. Sedangkan electoral college adalah badan resmi yang memilih presiden dan wakil presiden. Dalam electoral college terdapat orang yang menjalankan tugas disebut electors.
Banyaknya jumlah electors sesuai dengan jumlah peserta kongres disetiap negara bagian yang ada di Amerika Serikat. Negara bagian Wyoming, Alaska, North Dakota dan Washington DC masing-masing memiliki 3 suara elektoral. Sedangkan negara bagian terbesar memiliki suara elektoral adalah New York (31), Texas (34), California (55), dikutip dari Kumparan.
Secara total jumlah electors yang ada di Amerika Serikat adalah 538 suara. Jadi bagi para calon presiden yang ingin memenangkan pemilu diharuskan memiliki jumlah electoral college minimal 270 suara.
Lalu suara popular vote atau suara dari rakyat enggak berguna dong? Justru popular vote mendukung untuk suara electoral college, karena dalam electoral vote memberlakukan the winner takes all. Setiap negara bagian akan memberikan semua suara electoral untuk pasangan capres yang sudah unggul dalam popular vote.
Sebagai contoh pasangan capres 1 memiliki 5 juta suara, sementara pasangan capres 2 memiliki 4,9 juta suara popular vote. Jadi, yang berhak mendapatkan suara elektoral adalah pasangan capres 1 yang unggul dalam popular vote walaupun selisih tipis.
Kesimpulannya, popular vote mendukung perolehan electoral college dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Mengapa Amerika Serikat Menjalankan Sistem Pemilihan Presiden Seperti ini?
Hal ini dilakukan karena atas pertimbangan mereka terhadap luas wilayah dan sistem komunikasi. Saat konstitusi Amerika Serikat dibentuk pada 1787, sempat muncul penolakan tentang gagasan presiden mutlak dipilih oleh parlemen yang ada di Washington DC.
Akhirnya para perumus aturan konstitusi membentuk lembaga pemilihan, agar tiap negara bagian bisa sumbangsih memberikan suara untuk kandidat tertentu. Cara ini mendapatkan respon yang baik dari negara bagian yang letak geografis dan demografisnya kecil dalam menentukan presiden terpilih bukan berdasarkan suara nasional.
Secara kesimpulan, sistem ini diterapkan pada pilpres Amerika Serikat karena memiliki beberapa negara bagian untuk mendapatkan suara yang lebih adil. Apakah sistem ini akan diikuti untuk sejumlah negara yang memiliki negara bagian?
Pradia Eggi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Terlepas Soal Trump dan Joe Biden, Milenial Harus Tau Apa Perbedaan Popular Votes dan Electoral College
Terlepas Soal Trump dan Joe Biden, Milenial Harus Tau Apa Perbedaan Popular Votes dan Electoral College
16 November 2020 11:43 WIBFeature Popular Vote Electoral College
Persaingan sengit pemilu Amerika Serikat pada Selasa (3/11/2020), ternyata menyimpan beberapa hal menarik dan perubahan dari segi berpolitik. Lika-liku gaya berkampanye kedua calon juga cukup meramaikan jagat dunia maya, hingga perolehan suara saat pemilu dinilai mengingatkan sejumlah pengamat, seperti pemilu yang terjadi di Indonesia, kok bisa?
Terdapat dua cara skema pungutan suara yang dilakukan oleh Amerika Serikat, yaitu dengan cara popular vote dan electoral college. Popular vote diperoleh dari kumpulan suara rakyat yang memilih salah satu calon sedangkan electoral college justru menjadi bagian penentu yang berperan sebagai badan resmi, dalam menentukan presiden dan wakil presiden Amerika Serikat.
Pemilihan presiden Amerika Serikat ini cukup menjadi bahan perbincangan, namun bagi yang awam berpolitik tentunya menimbulkan banyak pertanyaan kok bisa sistem ganda ini terjadi? Milenial juga harus melek politik, supaya enggak salah paham, ini perbedaan popular vote dan electoral college.
Perbedaan Popular Vote dan Electoral College
Popular vote adalah suara pemilihan presiden yang dihimpun dari rakyat secara nasional. Sedangkan electoral college adalah badan resmi yang memilih presiden dan wakil presiden. Dalam electoral college terdapat orang yang menjalankan tugas disebut electors.
Banyaknya jumlah electors sesuai dengan jumlah peserta kongres disetiap negara bagian yang ada di Amerika Serikat. Negara bagian Wyoming, Alaska, North Dakota dan Washington DC masing-masing memiliki 3 suara elektoral. Sedangkan negara bagian terbesar memiliki suara elektoral adalah New York (31), Texas (34), California (55), dikutip dari Kumparan.
Secara total jumlah electors yang ada di Amerika Serikat adalah 538 suara. Jadi bagi para calon presiden yang ingin memenangkan pemilu diharuskan memiliki jumlah electoral college minimal 270 suara.
Lalu suara popular vote atau suara dari rakyat enggak berguna dong? Justru popular vote mendukung untuk suara electoral college, karena dalam electoral vote memberlakukan the winner takes all. Setiap negara bagian akan memberikan semua suara electoral untuk pasangan capres yang sudah unggul dalam popular vote.
Sebagai contoh pasangan capres 1 memiliki 5 juta suara, sementara pasangan capres 2 memiliki 4,9 juta suara popular vote. Jadi, yang berhak mendapatkan suara elektoral adalah pasangan capres 1 yang unggul dalam popular vote walaupun selisih tipis.
Kesimpulannya, popular vote mendukung perolehan electoral college dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Mengapa Amerika Serikat Menjalankan Sistem Pemilihan Presiden Seperti ini?
Hal ini dilakukan karena atas pertimbangan mereka terhadap luas wilayah dan sistem komunikasi. Saat konstitusi Amerika Serikat dibentuk pada 1787, sempat muncul penolakan tentang gagasan presiden mutlak dipilih oleh parlemen yang ada di Washington DC.
Akhirnya para perumus aturan konstitusi membentuk lembaga pemilihan, agar tiap negara bagian bisa sumbangsih memberikan suara untuk kandidat tertentu. Cara ini mendapatkan respon yang baik dari negara bagian yang letak geografis dan demografisnya kecil dalam menentukan presiden terpilih bukan berdasarkan suara nasional.
Secara kesimpulan, sistem ini diterapkan pada pilpres Amerika Serikat karena memiliki beberapa negara bagian untuk mendapatkan suara yang lebih adil. Apakah sistem ini akan diikuti untuk sejumlah negara yang memiliki negara bagian?