Ternyata, Gading Serpong Punya Ekosistem Lingkungan yang Bersih Lho!
25 June 2019 16:51 WIB Features Summarecon Serpong Gading SerpongGading Serpong merupakan satu dari empat kawasan mandiri utama di Tangerang Raya. Kawasan ini dikembangkan menyusul BSD yang lebih dulu dikembangkan di Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Sebagai kawasan yang mandiri, Gading Serpong dirancang khusus sebagai lokasi hunian yang nyaman dan modern.
Dalam proses pengembangannya, Summarecon juga memerhatikan lingkungan sekitar sebagai wujud kepeduliannya terhadap kesehatan lingkungan. Maka dari itu, Summarecon Serpong menerapkan konsep "Green Development", yaitu sebuah konsep pengembangan yang mengedepankan lingkungan yang hijau dan asri.
Ada beberapa langkah kecil yang dilakukan oleh Summarecon Serpong untuk membangun ekosistem hijau di kawasan Gading Serpong, di antaranya adalah memberikan tanaman buah pada saat serah terima. Selain berfungsi sebagai penghijauan, para penghuninya juga didorong untuk merasa memiliki tanaman tersebut.
Bagi kamu yang belum tahu, berikut ini adalah konsep Green Development yang dikembangkan oleh Summarecon Serpong :
Arsitektur Hijau
Sejak 2008, Summarecon Serpong telah mewujudkan desain rumah yang ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kayu pada bangunan, dan menggantinya dengan bahan-bahan aluminium untuk kusen dan kerangka baja ringan. Kemudian, menggunakan semen mortar dan cat yang ramah lingkungan.
Untuk rumah-rumah di cluster baru, pengembang menggunakan lampu LED sebagai alat penerangan rumah untuk menghemat energi, memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami melalui cross ventilation, dan pemanfaatan tenaga matahari (soler panel) pada lampu penerangan jalan.
Selain itu, Summarecon Serpong juga membangun sekolah Taman Kanak-kanak Pahoa dan Scientia Business Park yang mengusung konsep ramah lingkungan serta hemat energi.
Pemanfaatan dan Pengelolaan Air
Summarecon Serpong mengolah air limbah agar bisa dimanfaatkan kembali. Salah satunya adalah Pengelolaan Air Kotor (WWTP), di mana air bekas mandi dan cucian dialirkan melalui pipa yang tidak mudah bocor. Hal ini dilakukan agar air tersebut tidak mengontaminasi tanah. Sebab, mesin Pengelolaan Limbah Cair terletak di dalam tanah dan permukaannya tertutup oleh tanah. Hasil pengelolaan limbah cair ini kemudian digunakan untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Summarecon Serpong sendiri menyediakan dua jenis bak sampah di setiap rumah, yaitu sampah organik dan non-organik. Prinsip dasar dari pengelolaan sampah mandiri adalah menyaring sampah rumah tangga menjadi bagian, yakni sampah basah dan sampah kering.
Pengelolaan Sampah Basah di Gading Serpong didukung dengan mesin pemilah yang memisahkan sampah plastik yang tercampur dengan sampah organik, lalu di-press dan kemudian menjadi bahan bakar biomasa. Sampah organik berupa daun dan sisa makanan diolah menjadi pupuk organik, lalu dijual ke penghuni atau digunakan sendiri oleh pengembang.
Sedangkan untuk Pengelolaan Sampah Kering, Summarecon Serpong bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi di Depo Daur Ulang. Pengelolaan Sampah Kering dilakukan dengan cara memilah sampah-sampah kering dan menjual hasilnya ke pengepul. Hasil penjualan tersebut diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Pengelolaan Sampah Hidrotermal
Ternyata, Summarecon Serpong memiliki teknologi pengolahan sampah terpadu, yaitu pengolahan sampah dengan sistem hidrotermal. Kehadiran alat ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Summarecon terhadap lingkungan.
Summarecon Serpong sendiri menjadi pilot project untuk implementasi teknologi pengolahan sampah hidrotermal di Indonesia. Pengolahan hidrotermal ini bisa mengolah berbagai jenis sampah, termasuk sampah perkotaan, sampah perkebunan, sampah pertanian, dan sampah limbah lainnya.
Nantinya, sampah tersebut dikonversikan menjadi produk yang memiliki nilai tinggi, seperti energi biomasa, cairan pupuk padat, dan pakan ternak. Pengolahan hidrotermal ini bisa menyelesaikan masalah sampah secara lebih cepat, komprehensif, efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Setelah lebih dari satu dasawarsa digulirkan melalui langkah-langkah kecil ini, Summarecon Serpong yakin bisa menyelamatkan bumi mulai dari sekarang. Nah, buat kamu yang tinggal di Gading Serpong, mari kita ikut melestarikan lingkungan ya!
Baca Juga: Yuk, Ikut Aksi Nyata Peduli Lingkungan Lewat Synchronize Fest 2019!
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Ternyata, Gading Serpong Punya Ekosistem Lingkungan yang Bersih Lho!
25 June 2019 16:51 WIBFeatures Summarecon Serpong Gading Serpong
Gading Serpong merupakan satu dari empat kawasan mandiri utama di Tangerang Raya. Kawasan ini dikembangkan menyusul BSD yang lebih dulu dikembangkan di Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan. Sebagai kawasan yang mandiri, Gading Serpong dirancang khusus sebagai lokasi hunian yang nyaman dan modern.
Dalam proses pengembangannya, Summarecon juga memerhatikan lingkungan sekitar sebagai wujud kepeduliannya terhadap kesehatan lingkungan. Maka dari itu, Summarecon Serpong menerapkan konsep "Green Development", yaitu sebuah konsep pengembangan yang mengedepankan lingkungan yang hijau dan asri.
Ada beberapa langkah kecil yang dilakukan oleh Summarecon Serpong untuk membangun ekosistem hijau di kawasan Gading Serpong, di antaranya adalah memberikan tanaman buah pada saat serah terima. Selain berfungsi sebagai penghijauan, para penghuninya juga didorong untuk merasa memiliki tanaman tersebut.
Bagi kamu yang belum tahu, berikut ini adalah konsep Green Development yang dikembangkan oleh Summarecon Serpong :
Arsitektur Hijau
Sejak 2008, Summarecon Serpong telah mewujudkan desain rumah yang ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kayu pada bangunan, dan menggantinya dengan bahan-bahan aluminium untuk kusen dan kerangka baja ringan. Kemudian, menggunakan semen mortar dan cat yang ramah lingkungan.
Untuk rumah-rumah di cluster baru, pengembang menggunakan lampu LED sebagai alat penerangan rumah untuk menghemat energi, memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami melalui cross ventilation, dan pemanfaatan tenaga matahari (soler panel) pada lampu penerangan jalan.
Selain itu, Summarecon Serpong juga membangun sekolah Taman Kanak-kanak Pahoa dan Scientia Business Park yang mengusung konsep ramah lingkungan serta hemat energi.
Pemanfaatan dan Pengelolaan Air
Summarecon Serpong mengolah air limbah agar bisa dimanfaatkan kembali. Salah satunya adalah Pengelolaan Air Kotor (WWTP), di mana air bekas mandi dan cucian dialirkan melalui pipa yang tidak mudah bocor. Hal ini dilakukan agar air tersebut tidak mengontaminasi tanah. Sebab, mesin Pengelolaan Limbah Cair terletak di dalam tanah dan permukaannya tertutup oleh tanah. Hasil pengelolaan limbah cair ini kemudian digunakan untuk menyiram tanaman dan mencuci mobil.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Summarecon Serpong sendiri menyediakan dua jenis bak sampah di setiap rumah, yaitu sampah organik dan non-organik. Prinsip dasar dari pengelolaan sampah mandiri adalah menyaring sampah rumah tangga menjadi bagian, yakni sampah basah dan sampah kering.
Pengelolaan Sampah Basah di Gading Serpong didukung dengan mesin pemilah yang memisahkan sampah plastik yang tercampur dengan sampah organik, lalu di-press dan kemudian menjadi bahan bakar biomasa. Sampah organik berupa daun dan sisa makanan diolah menjadi pupuk organik, lalu dijual ke penghuni atau digunakan sendiri oleh pengembang.
Sedangkan untuk Pengelolaan Sampah Kering, Summarecon Serpong bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi di Depo Daur Ulang. Pengelolaan Sampah Kering dilakukan dengan cara memilah sampah-sampah kering dan menjual hasilnya ke pengepul. Hasil penjualan tersebut diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.
Pengelolaan Sampah Hidrotermal
Ternyata, Summarecon Serpong memiliki teknologi pengolahan sampah terpadu, yaitu pengolahan sampah dengan sistem hidrotermal. Kehadiran alat ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Summarecon terhadap lingkungan.
Summarecon Serpong sendiri menjadi pilot project untuk implementasi teknologi pengolahan sampah hidrotermal di Indonesia. Pengolahan hidrotermal ini bisa mengolah berbagai jenis sampah, termasuk sampah perkotaan, sampah perkebunan, sampah pertanian, dan sampah limbah lainnya.
Nantinya, sampah tersebut dikonversikan menjadi produk yang memiliki nilai tinggi, seperti energi biomasa, cairan pupuk padat, dan pakan ternak. Pengolahan hidrotermal ini bisa menyelesaikan masalah sampah secara lebih cepat, komprehensif, efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Setelah lebih dari satu dasawarsa digulirkan melalui langkah-langkah kecil ini, Summarecon Serpong yakin bisa menyelamatkan bumi mulai dari sekarang. Nah, buat kamu yang tinggal di Gading Serpong, mari kita ikut melestarikan lingkungan ya!
Baca Juga: Yuk, Ikut Aksi Nyata Peduli Lingkungan Lewat Synchronize Fest 2019!