SHARE
Home > News > Features > Threads Tidak Memfasilitasi Pencarian Konten Berita

Threads Tidak Memfasilitasi Pencarian Konten Berita

15 October 2023 14:47 WIB Media Sosial Threads

Side.id - Kepala Instagram, Adam Mosseri, memberitahukan bahwa Threads tidak akan memberikan perhatian khusus atau peningkatan signifikan pada konten berita. Beberapa pengguna Threads sebelumnya telah mencoba mencari informasi tentang topik-topik seperti konflik Israel-Hamas, perang di Ukraina, dan pemilu tahun 2024.

Melansir Merahputih, Mosseri mengklarifikasi bahwa Threads tidak akan dipersiapkan untuk memfasilitasi pencarian berita. Ia menjelaskan bahwa Threads bukanlah platform yang secara khusus menentang berita, seperti yang disalahpahami oleh beberapa pengguna Threads.

Namun, ia juga menegaskan bahwa Threads tidak akan memberi prioritas pada konten berita di dalam platform tersebut. Menurutnya, tindakan semacam itu akan membawa risiko besar, terutama mengingat tahap perkembangan yang belum matang dari platform Threads. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran informasi palsu dan potensi dampak negatif dari promosi berita yang berlebihan.

Pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sosial media yang damai. Foto: NBC News.

Adam Mosseri menegaskan bahwa Threads memungkinkan jurnalis dan orang dapat mengikuti akun yang berbagi berita, tetapi pesannya menguatkan pandangan bahwa Threads bukanlah platform utama untuk hard news.

Ia menekankan bahwa tujuannya bukan untuk menggantikan Twitter, melainkan untuk menciptakan wadah percakapan yang lebih damai dengan tujuan mengurangi kemarahan. Demikian dilaporkan Gizmodo, Kamis (12/10).

Keputusan itu datang hanya seminggu setelah platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menghapus berita utama dari layanannya.

Baca Juga: Belum Lama Muncul, Threads Kehilangan Banyak Penggunanya

Ruang berita di platform tersebut menjadi semakin bergejolak setelah Elon Musk membeli X, yang menyebabkan NPR meninggalkan platform tersebut setelah dicap sebagai media yang berafiliasi dengan negara secara palsu.

Baru-baru ini juga terungkap bahwa terdapat jaringan propaganda yang terdiri dari 67 akun di X yang menyebarkan informasi yang salah mengenai konflik di Israel. Tampaknya, hal-hal seperti itu yang tidak diinginkan Meta terjadi pada Threads.

Threads awalnya meraih sukses dengan 100 juta pendaftaran dalam minggu pertamanya. Namun, hanya satu bulan kemudian, platform itu kehilangan 80% dari pengguna aktif harian.

Baca Juga: Threads Dapat Update Besar Pertama, Ada Fitur Baru!

Penurunan itu mungkin disebabkan oleh kurangnya konten berita di Threads, yang selama ini menjadi elemen penting di platform X dan Twitter. Meski demikian, seperti yang diungkapkan Mosseri, mungkin Threads tidak memiliki tujuan untuk mengalahkan Twitter.

Dengan menciptakan platform yang lebih aman dan sedikit membosankan, Threads dapat mencuri pendapatan iklan yang biasanya mengalir ke X, yang dapat menjadi tekanan tambahan pada perusahaan media sosial milik Elon Musk.

Sementara itu, X terus berupaya memperbaiki bagian berita di media sosial meski hasilnya belum jelas bila upaya tersebut lebih merugikan daripada menguntungkan.

Elon Musk mencoba menarik lebih banyak jurnalis ke platform tersebut dengan rencananya untuk berbagi pendapatan iklan dengan pembuat konten. Namun, pendapatan iklan di X terus menurun. (waf)


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Threads Tidak Memfasilitasi Pencarian Konten Berita

Threads Tidak Memfasilitasi Pencarian Konten Berita

15 October 2023 14:47 WIB
Media Sosial Threads

Side.id - Kepala Instagram, Adam Mosseri, memberitahukan bahwa Threads tidak akan memberikan perhatian khusus atau peningkatan signifikan pada konten berita. Beberapa pengguna Threads sebelumnya telah mencoba mencari informasi tentang topik-topik seperti konflik Israel-Hamas, perang di Ukraina, dan pemilu tahun 2024.

Melansir Merahputih, Mosseri mengklarifikasi bahwa Threads tidak akan dipersiapkan untuk memfasilitasi pencarian berita. Ia menjelaskan bahwa Threads bukanlah platform yang secara khusus menentang berita, seperti yang disalahpahami oleh beberapa pengguna Threads.

Namun, ia juga menegaskan bahwa Threads tidak akan memberi prioritas pada konten berita di dalam platform tersebut. Menurutnya, tindakan semacam itu akan membawa risiko besar, terutama mengingat tahap perkembangan yang belum matang dari platform Threads. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran informasi palsu dan potensi dampak negatif dari promosi berita yang berlebihan.

Pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sosial media yang damai. Foto: NBC News.

Adam Mosseri menegaskan bahwa Threads memungkinkan jurnalis dan orang dapat mengikuti akun yang berbagi berita, tetapi pesannya menguatkan pandangan bahwa Threads bukanlah platform utama untuk hard news.

Ia menekankan bahwa tujuannya bukan untuk menggantikan Twitter, melainkan untuk menciptakan wadah percakapan yang lebih damai dengan tujuan mengurangi kemarahan. Demikian dilaporkan Gizmodo, Kamis (12/10).

Keputusan itu datang hanya seminggu setelah platform X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menghapus berita utama dari layanannya.

Baca Juga: Belum Lama Muncul, Threads Kehilangan Banyak Penggunanya

Ruang berita di platform tersebut menjadi semakin bergejolak setelah Elon Musk membeli X, yang menyebabkan NPR meninggalkan platform tersebut setelah dicap sebagai media yang berafiliasi dengan negara secara palsu.

Baru-baru ini juga terungkap bahwa terdapat jaringan propaganda yang terdiri dari 67 akun di X yang menyebarkan informasi yang salah mengenai konflik di Israel. Tampaknya, hal-hal seperti itu yang tidak diinginkan Meta terjadi pada Threads.

Threads awalnya meraih sukses dengan 100 juta pendaftaran dalam minggu pertamanya. Namun, hanya satu bulan kemudian, platform itu kehilangan 80% dari pengguna aktif harian.

Baca Juga: Threads Dapat Update Besar Pertama, Ada Fitur Baru!

Penurunan itu mungkin disebabkan oleh kurangnya konten berita di Threads, yang selama ini menjadi elemen penting di platform X dan Twitter. Meski demikian, seperti yang diungkapkan Mosseri, mungkin Threads tidak memiliki tujuan untuk mengalahkan Twitter.

Dengan menciptakan platform yang lebih aman dan sedikit membosankan, Threads dapat mencuri pendapatan iklan yang biasanya mengalir ke X, yang dapat menjadi tekanan tambahan pada perusahaan media sosial milik Elon Musk.

Sementara itu, X terus berupaya memperbaiki bagian berita di media sosial meski hasilnya belum jelas bila upaya tersebut lebih merugikan daripada menguntungkan.

Elon Musk mencoba menarik lebih banyak jurnalis ke platform tersebut dengan rencananya untuk berbagi pendapatan iklan dengan pembuat konten. Namun, pendapatan iklan di X terus menurun. (waf)

Baru Dibuka

Lumiere Kitchen & Wardrobe

Jl. Kp. Dongkol, Tangerang, Banten, 15320

Buka pukul 10:00 - 18:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!