Potensi pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Tangerang Selatan diketahui belum dilakukan secara maksimal. Pemkot Tangsel melalui Dinas Koperasi dan UKM serta tiga dinas lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, diharapkan bisa mengangkat potensi daerah tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam Forum Gabungan Perangkat Daerah yang diikuti oleh 400 peserta dari Dinkop dan UKM, Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan serta Dinas Pariwisata Kota Tangsel pada (12/3/2019).

Menurut Airin, empat dinas tersebut bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan untuk mengangkat potensi Kota Tangsel ini. “Ada tiga persoalan Dinkop dan UKM Tangsel. Seperti permodalan, skill dan pemasaran. Soal permodalan, ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) bagi kita semua. Saat ini BUMD sedang membuat BPR syariah dan dengan adanya program PTSL diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk mendapatkan modal,” jelasnya.

Dilansir dari tangerangkota.go.id, Airin menjelaskan, dengan modal yang didapat, pelaku UKM dan IKM harus cermat dan tetap berhati-hati dalam melakukan usaha. Sedangkan untuk skill dan kemampuan, menurutnya bagaimana supaya pelaku usaha bisa mengemas makanan dengan menarik dan mempertahankan kualitas produknya. Selanjutnya yang terakhir pemasaran. Dinkop dan UKM Tangsel maupun para pengusahanya untuk terus melakukan terobosan lain.

Gunakan teknologi yang ada dan pemasaran di Sentra UKM serta dilihat pengelolaanya. “Ikuti dan lakukan pembinaan, strategi pemasaran. Dalam RPJMD pun harus dilihat dan di evaluasi bagaimana cara menyempurnakan kinerja, sehingga di tahun 2020 pelaku usaha sudah bisa mandiri sesuai passionnya masing-masing. Karena kunci dari keberhasilan pengusaha adalah ketekunan dalam usaha mandiri,” ungkapnya.