Home > News > Beauty and Health > WHO Sebut Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global
WHO Sebut Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global
22 November 2023 13:45 WIB Beauty and Health Features KesehatanOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan jika kesepian termasuk sebagai ancaman kesehatan global yang mendesak. Bahkan, dampak kematian dari kesepian ini setara dengan merokok 15 batang sehari.
WHO juga telah membentuk Komisi Koneksi Sosial untuk mengatasi permasalahan ini, dimana komisi ini dipimpin oleh ahli bedah umum AS, Vivek Murthy, utusan pemuda Uni Afrika, Chido Mpemba yang terdiri dari 11 aktivis dan menteri pemerintah, menteri adaptasi perubahan iklim di Vanuatu, Ralph Regenvanu, serta menteri yang bertanggung jawab atas tindakan kesepian dan isolasi di Jepang, Ayuko Kato.
Baca juga: Mengenal Manfaat Teh Oolong untuk Kesehatan Tubuh
Komisi ini dibentuk untuk menganalisis peran utama koneksi sosial dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, kondisi kesepian ini terjadi setelah pandemi COVID-19, karena menghentikan aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga kondisi kesepian kian meningkat. Komisi ini akan berjalan selama tiga tahun.
Meskipun kondisi kesepian ini sering dianggap sebagai masalah di negara-negara maju, namun nyatanya satu dari empat lansia yang mengalami isolasi sosial di seluruh dunia.
Pada lansia kesepian, hal ini dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 50% dan peningkatan risiko penyakit stroke atau arteri koroner sebesar 30%.
Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Penuaan Dini yang Wajib Dihindari!
"(Kesepian) melampaui batas negara dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan," ujar co-chair WHO, Chipo Mpemba.
Kondisi kesepian ini akan merusak kehidupan generasi muda, karena 5% dan 15% remaja mengalami kesepian. Di Aferika angka remaja yang mengalami kesepian mencapai 12,7%, dan di Eropa mencapai 5,3%.
Remaja yang mengalami kesepian di sekolah memiliki kemungkinan lebih besar untuk putus kuliah, lebih buruk mereka akan merasa terputus dan tidak didukung dalam sebuah pekerjaan yang dapat menyebabkan kepuasan kerja dan kinerja yang lebih buruk.
Hal ini akan berdampak bagi ekonomi. Masalah ini tidak hanya berdampak bagi satu negara saja, namun kesepian ini menjadi bagian ancaman kesehatan global masyarakat yang kurang dihargai. (LIA)
Baca juga: Diet Gula Bantu Atasi Permasalahan Jerawat dan Penuaan Dini
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Beauty and Health > WHO Sebut Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global
WHO Sebut Kesepian Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Global
22 November 2023 13:45 WIBBeauty and Health Features Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan jika kesepian termasuk sebagai ancaman kesehatan global yang mendesak. Bahkan, dampak kematian dari kesepian ini setara dengan merokok 15 batang sehari.
WHO juga telah membentuk Komisi Koneksi Sosial untuk mengatasi permasalahan ini, dimana komisi ini dipimpin oleh ahli bedah umum AS, Vivek Murthy, utusan pemuda Uni Afrika, Chido Mpemba yang terdiri dari 11 aktivis dan menteri pemerintah, menteri adaptasi perubahan iklim di Vanuatu, Ralph Regenvanu, serta menteri yang bertanggung jawab atas tindakan kesepian dan isolasi di Jepang, Ayuko Kato.
Baca juga: Mengenal Manfaat Teh Oolong untuk Kesehatan Tubuh
Komisi ini dibentuk untuk menganalisis peran utama koneksi sosial dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, kondisi kesepian ini terjadi setelah pandemi COVID-19, karena menghentikan aktivitas ekonomi dan sosial, sehingga kondisi kesepian kian meningkat. Komisi ini akan berjalan selama tiga tahun.
Meskipun kondisi kesepian ini sering dianggap sebagai masalah di negara-negara maju, namun nyatanya satu dari empat lansia yang mengalami isolasi sosial di seluruh dunia.
Pada lansia kesepian, hal ini dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 50% dan peningkatan risiko penyakit stroke atau arteri koroner sebesar 30%.
Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Penuaan Dini yang Wajib Dihindari!
"(Kesepian) melampaui batas negara dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan," ujar co-chair WHO, Chipo Mpemba.
Kondisi kesepian ini akan merusak kehidupan generasi muda, karena 5% dan 15% remaja mengalami kesepian. Di Aferika angka remaja yang mengalami kesepian mencapai 12,7%, dan di Eropa mencapai 5,3%.
Remaja yang mengalami kesepian di sekolah memiliki kemungkinan lebih besar untuk putus kuliah, lebih buruk mereka akan merasa terputus dan tidak didukung dalam sebuah pekerjaan yang dapat menyebabkan kepuasan kerja dan kinerja yang lebih buruk.
Hal ini akan berdampak bagi ekonomi. Masalah ini tidak hanya berdampak bagi satu negara saja, namun kesepian ini menjadi bagian ancaman kesehatan global masyarakat yang kurang dihargai. (LIA)
Baca juga: Diet Gula Bantu Atasi Permasalahan Jerawat dan Penuaan Dini