Autogate di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali diuji coba oleh Kantor Imigrasi kelas I khusus TPI Soetta. Autogate berfungsi untuk mengurangi adanya perlintasan penumpang dengan dokumen palsu dan lolosnya penumpang yang masuk daftar cekal.

Kepala Bidang (Kabid) Teknologi Informasi dan Komunikasi Imigrasi Kelas I Soetta, Habiburrahman menjelaskan, bahwa pengaktifan Autogate ini sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 44 tahun 2025 mengenai Tata Cara Pemeriksaan Masuk dan Keluar Wilayah Indonesia di Tempat Pemeriksaan Imigrasi.

“Autogate difungsikan baik untuk kedatangan maupun keberangkatan, itu diuji coba sejak 3 Januari 2023 kemarin,” katanya.

Baca juga: Daftar Lengkap Maskapai di Terminal Bandara Soekarno-Hatta

Prosedur penggunaan Autogate bermula dari penumpan memindai paspor. Seusai terverifikasi, penumpang melakukan tes biometrik seperti pemindaian sidik jari dan face recognition. Penumpang dapat melintas dari autogate imigrasi jika semua dokumen tersebut telah terverifikasi.

Sempat beroperasi pada 2018, autogate berhenti beroperasi pada saat pandemi COVID-19. “Untuk mengurangi penyebaran COVID-19 karena memang harus buka masker dan cek sidik jari,” jelas Habiburrahman.

Baca juga: Jokowi Minta Proyek MRT Cikarang-Balaraja Rampung pada 2024

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Muhammad Tito Andrianto menjelaskan, uji coba yang dimulai sejak 3-18 Januari 2023 telah dilintasi oleh sejumlah 44.536 orang.

“Terdiri dari 18.501 orang melalui autogate keberangkatan dan 26.035 orang melalui autogate kedatangan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta,” terangnya.

Data tersebut dapat menjadi refleksi dari antusiasme masyarakat terhadap teknologi autogate ini. Digitalisasi dan peningkatan pelayanan menjadi fokus dari direktur jenderal imigrasi saat ini. (CNN)

Baca juga: SPKLU Terminal 3 Soetta Dibuka, Ekosistem Kendaraan Listrik Makin Berkembang