Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar bimbingan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Hal itu bertujuan untuk meminimalisir risiko kesehatan dan kecelakaan di tempat kerja. Pelatihan tersebut digelar di Aula Al Amanah, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, pada Rabu (18/11/20).

Acara pelatihan ini berlangsung selama dua hari dengan total 104 pegawai dari tingkat kelurahan yang ikut berpartisipasi. Tak main-main, pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Kemenkes RI dan Lembaga Organizing Training Equipment and Consultant (OTEC) Adventure, yaitu institusi yang sering menangani bencana skala nasional.

Baca juga: Menristek Berencana Bangun Pabrik Vaksin Skala Kecil di Serpong

"Pelatihan ini kami gelar dengan menerapkan protokol kesehatan, mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker, dan membatasi jumlah peserta sesuai kapasitas ruangan. Sehingga, pelatihan tersebut kami bagi menjadi dua hari dan dua kelompok," ujar Kabid SDK Dinkes Kota Tangerang, Sari Nurarofah dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Tangerang.

Sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Indonesia, pelatihan K3 tersebut menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja di perkantoran. Apalagi, masih banyak karyawan yang harus pergi ke kantor di tengah pandemi COVID-19 ini.

Baca juga: Kemenkes Terbitkan Protokol New Normal untuk Perkantoran, Apa Saja?

Selain itu, para peserta pelatihan juga diberikan bimbingan mengenai cara penanganan saat situasi bencana alam di perkantoran, sehingga bisa meminimalisir pencegahan bencana di tempat kerjanya masing-masing.

Salah satu perwakilan Lembaga OTEC Adventure, Krisdiansyah mengatakan, bahwa kemampuan penanganan bencana alam di tempat kerja sangat penting dilakukan. Selain mengetahui letak perlengkapan dan peralatan penanganan bencana di tempat kerja, para pegawai juga harus mampu mengontrol diri agar tetap tenang saat terjadi bencana.

"Saat bencana terjadi pegawai tidak boleh panik, tidak boleh saling dorong, tidak boleh bicara, cukup ikuti alur evakuasi, tidak boleh lari cukup berjalan cepat dengan tetap tenang. Hal terpenting adalah tidak boleh kembali ke dalam gedung dengan alasan barang-barang masih di dalam gedung. Setidaknya, mereka harus menunggu hingga situasi dapat dikatakan aman," jelas Krisdiansyah.

Acara pelatihan bimbingan teknis K3 tersebut diharapkan dapat diaplikasikan langsung dengan baik pada saat dibutuhkan, sehingga penanganan bencana di Kota Tangerang dapat berjalan dengan baik, cepat, dan tepat. (Andrew)

Baca juga: Yeay! Jembatan Cihuni Gading Serpong Sudah Selesai Diperbaiki