Fitur Baru Twitter Bisa Cek Fakta Foto Unggahan Para Penggunanya
05 June 2023 17:55 WIB TwitterMedia sosial berkembang dengan pesat, saking pesatnya para pengguna pun seringkali tidak bisa menyaring kebenaran informasi. Padahal media sosial juga merupakan salah satu pintu beredarnya informasi palsu alias hoaks.
Hoaks yang bertebaran memiliki format yang berbeda-beda, seperti tulisan, foto, video, dan sebagainya. Untuk mnegurangi persebaran hoaks, Twitter baru-baru ini memperluas fitur pengecekan fakta berbasis data crowdsourced-nya (data khalayak).
Fitur pengecekan tersebut dapat memverifikasi fakta berdasarkan foto yang diunggah. Dalam twit berbentuk thread yang dikirim @CommunityNotes, Rabu (31/5/2023), foto yang diunggah ke Twitter dapat menyertakan konteks tambahan untuk menghindari penyebaran informasi palsu. Catatan tambahan bakal otomatis muncul di foto yang berpotensi menyesatkan dan foto serupa lainnya di masa mendatang.
“Hari ini kami memperkenalkan fitur baru yang memberi kendali terhadap kontributor Twitter bernama “Notes on Media”. Catatan tambahan bakal disertakan ke dalam foto secara otomatis dan muncul langsung di foto yang baru diunggah atau unggahan (foto) di masa mendatang,” tulis Twitter.
Dalam thread yang sama, kontributor yang diperbolehkan menyertakan konteks pada foto dapat melihat fitur baru ini pada tweet yang diunggah pengguna. Opsi tersebut bernama “About the image” (Tentang foto). Fitur ini dapat dimanfaatkan jika foto yang diunggah punya potensi menyesatkan pengguna lain.
“Opsi ini bisa dipilih ketika Anda (kontributor Twitter) memercayai bahwa foto tersebut punya potensi untuk menyesatkan pengguna lain, terlepas dari twit manapun yang diunggah,” tambah Twitter.
Baca Juga: Gebrakan Terbaru Meta Hadirkan Pesaing Twitter Bulan Depan
Twitter juga secara spesifik menyebut foto palsu yang di-edit menggunakan teknologi AI. foto yang di-edit menggunakan AI tampak membingungkan, menyeramkan, sekaligus membuat takjub karena tampak begitu realistis.
Melansir Kompas, kemunculan dari fitur ini tampaknya juga sejalan dengan kasus viral yang beberapa waktu lalu terjadi di Amerika Serikat (AS). Pengguna Twitter di AS sempat memercayai foto palsu yang mengklaim adanya ledakan besar dekat Gedung Pertanan AS atau dikenal Pentagon. foto palsu tersebut dinilai cukup membingungkan karena tampak begitu realistis.
Ditambah, foto palsu tersebut diunggah oleh akun yang sudah terverifikasi (verified account) atau memiliki lencana biru. foto tersebut juga seolah-olah terafiliasi dengan media bisnis di AS, Bloomberg News.
Kasus serupa lainnya juga pernah terjadi. Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus di-edit menggunakan AI dan tampak mengenakan baju fashion bergaya street hypebeast. Dikarenakan foto tersebut tampak realistis, orang-orang banyak yang memercayainya.
Baca Juga: Ternyata, Ada Beberapa Fitur di Aplikasi Twitter yang Jarang Digunakan Lho!
Kemampuan teknologi AI yang meningkat pesat bisa berpotensi menyesatkan banyak orang. Maka dari itu, fitur baru di Twitter diharapkan dapat membantu menekan penyebaran hoaks di platformnya. Di masa mendatang, Twitter Community Notes juga bakal memperbolehkan pengguna lain (selain kontributor) untuk menambah konteks atau catatan tambahan pada foto yang diunggah.
Twitter juga melaporkan bakal memperluas fitur pengecekan fakta untuk konten berbasis video dan twit yang disertai beberapa foto sekaligus, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (1/6/2023). Kendati demikian, Twitter memperingati bahwa tidak seluruh foto yang punya kesamaan akan disertai catatan tambahan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kendala dalam mengenali foto secara presisi.
Pradia Eggi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Fitur Baru Twitter Bisa Cek Fakta Foto Unggahan Para Penggunanya
05 June 2023 17:55 WIBMedia sosial berkembang dengan pesat, saking pesatnya para pengguna pun seringkali tidak bisa menyaring kebenaran informasi. Padahal media sosial juga merupakan salah satu pintu beredarnya informasi palsu alias hoaks.
Hoaks yang bertebaran memiliki format yang berbeda-beda, seperti tulisan, foto, video, dan sebagainya. Untuk mnegurangi persebaran hoaks, Twitter baru-baru ini memperluas fitur pengecekan fakta berbasis data crowdsourced-nya (data khalayak).
Fitur pengecekan tersebut dapat memverifikasi fakta berdasarkan foto yang diunggah. Dalam twit berbentuk thread yang dikirim @CommunityNotes, Rabu (31/5/2023), foto yang diunggah ke Twitter dapat menyertakan konteks tambahan untuk menghindari penyebaran informasi palsu. Catatan tambahan bakal otomatis muncul di foto yang berpotensi menyesatkan dan foto serupa lainnya di masa mendatang.
“Hari ini kami memperkenalkan fitur baru yang memberi kendali terhadap kontributor Twitter bernama “Notes on Media”. Catatan tambahan bakal disertakan ke dalam foto secara otomatis dan muncul langsung di foto yang baru diunggah atau unggahan (foto) di masa mendatang,” tulis Twitter.
Dalam thread yang sama, kontributor yang diperbolehkan menyertakan konteks pada foto dapat melihat fitur baru ini pada tweet yang diunggah pengguna. Opsi tersebut bernama “About the image” (Tentang foto). Fitur ini dapat dimanfaatkan jika foto yang diunggah punya potensi menyesatkan pengguna lain.
“Opsi ini bisa dipilih ketika Anda (kontributor Twitter) memercayai bahwa foto tersebut punya potensi untuk menyesatkan pengguna lain, terlepas dari twit manapun yang diunggah,” tambah Twitter.
Baca Juga: Gebrakan Terbaru Meta Hadirkan Pesaing Twitter Bulan Depan
Twitter juga secara spesifik menyebut foto palsu yang di-edit menggunakan teknologi AI. foto yang di-edit menggunakan AI tampak membingungkan, menyeramkan, sekaligus membuat takjub karena tampak begitu realistis.
Melansir Kompas, kemunculan dari fitur ini tampaknya juga sejalan dengan kasus viral yang beberapa waktu lalu terjadi di Amerika Serikat (AS). Pengguna Twitter di AS sempat memercayai foto palsu yang mengklaim adanya ledakan besar dekat Gedung Pertanan AS atau dikenal Pentagon. foto palsu tersebut dinilai cukup membingungkan karena tampak begitu realistis.
Ditambah, foto palsu tersebut diunggah oleh akun yang sudah terverifikasi (verified account) atau memiliki lencana biru. foto tersebut juga seolah-olah terafiliasi dengan media bisnis di AS, Bloomberg News.
Kasus serupa lainnya juga pernah terjadi. Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia, Paus Fransiskus di-edit menggunakan AI dan tampak mengenakan baju fashion bergaya street hypebeast. Dikarenakan foto tersebut tampak realistis, orang-orang banyak yang memercayainya.
Baca Juga: Ternyata, Ada Beberapa Fitur di Aplikasi Twitter yang Jarang Digunakan Lho!
Kemampuan teknologi AI yang meningkat pesat bisa berpotensi menyesatkan banyak orang. Maka dari itu, fitur baru di Twitter diharapkan dapat membantu menekan penyebaran hoaks di platformnya. Di masa mendatang, Twitter Community Notes juga bakal memperbolehkan pengguna lain (selain kontributor) untuk menambah konteks atau catatan tambahan pada foto yang diunggah.
Twitter juga melaporkan bakal memperluas fitur pengecekan fakta untuk konten berbasis video dan twit yang disertai beberapa foto sekaligus, sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Verge, Kamis (1/6/2023). Kendati demikian, Twitter memperingati bahwa tidak seluruh foto yang punya kesamaan akan disertai catatan tambahan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kendala dalam mengenali foto secara presisi.