Jejak Budaya Tari Cokek Si Pat Mo yang Dilestarikan Kota Tangerang
25 October 2023 17:30 WIB Sejarah Tangerang Cokek Si Pat Mo SejarahSide.id - Tangerang dengan beragam ikonnya, telah berkembang menjadi kota yang maju dan dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat. Sebagai salah satu kota yang selalu penuh warna dan dinamis di Provinsi Banten, Tangerang memiliki keragaman budaya, tradisi, hingga modernitas.
Tak hanya terdiri dari satu entitas dan suku, Kota Tangerang juga memiliki kalangan masyarakat yang beragam seperti suku, bangsa, etnis dan agama. Salah satu etnis yang paling terkenal di wilayah Tangerang adalah etnis Tionghoa atau lebih dikenal Cina Benteng (Ciben).
Melansir Tangerang.go.id, Ketua Sanggar Tari Lentera, Henny Lim menceritakan masa sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia, bahwasanya warga Ciben di Tangerang memiliki ritus sebelum pernikahan, peribadatan atau pesta panen raya, yakni dengan menampilkan tarian 'Cokek Si Pat Mo' oleh sekelompok gadis belia.
"Tarian Cokek Si Pat Mo adalah tarian khas dari Tangerang. Tarian Cokek Si Pat Mo adalah hasil dari akukturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Saya melihat tari cokek Si Pat Mo adalah sebuah warisan budaya yang harus tetap dijaga dan juga dilestarikan," ujarnya.
Baca Juga: Ada 24 Cagar Budaya Tangerang yang Perlu Kamu Ketahui, Apa Saja?
Ia juga menjelaskan, Tari Cokek Si Patmo melambangkan kesucian seorang gadis. Alunan musik gambang kromong menjadi pengiring Tarian Cokek Si Pat Mo. Dengan kostum berwarna kuning dan celana ungu lengkap dengan selendang merah, semakin menegaskan keanggunan setiap penarinya.
Setiap gerakan yang diperagakan seolah memberikan simbol implisit tersendiri. Henny Lim menyebut, makna dari Tarian Cokek Si Pat Mo sendiri itu artinya menjaga kesucian panca indera dan empat lubang tubuh lainnya.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Masjid Pintu 1.000 di Kota Tangerang
"Setiap gerakannya adalah aksi melambangkan untuk menjaga lubang hati, menjaga pikiran, menjaga telinga, menjaga pandangan, menjaga hidung, menjaga mulut, menjaga kemaluan, menjaga dubur dan menjaga segala perbuatan keji oleh tangan," tegas Henny.
Oleh sebab itu, setiap gerakan Tarian Cokek Si Pat Mo lemah lembut dan penuh kesantunan. " Tarian Cokek Si Pat Mo gerakannya lembut, tetapi kalau kita membawakan dengan hati, gerakan kita akan berbeda. Tarian ini sangat indah, terhormat serta membanggakan masyarakat Cina Benteng," tambah Henny yang akrab disapa Bu Heni itu.
Pradia Eggi
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Jejak Budaya Tari Cokek Si Pat Mo yang Dilestarikan Kota Tangerang
25 October 2023 17:30 WIBSejarah Tangerang Cokek Si Pat Mo Sejarah
Side.id - Tangerang dengan beragam ikonnya, telah berkembang menjadi kota yang maju dan dihuni oleh berbagai kelompok masyarakat. Sebagai salah satu kota yang selalu penuh warna dan dinamis di Provinsi Banten, Tangerang memiliki keragaman budaya, tradisi, hingga modernitas.
Tak hanya terdiri dari satu entitas dan suku, Kota Tangerang juga memiliki kalangan masyarakat yang beragam seperti suku, bangsa, etnis dan agama. Salah satu etnis yang paling terkenal di wilayah Tangerang adalah etnis Tionghoa atau lebih dikenal Cina Benteng (Ciben).
Melansir Tangerang.go.id, Ketua Sanggar Tari Lentera, Henny Lim menceritakan masa sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia, bahwasanya warga Ciben di Tangerang memiliki ritus sebelum pernikahan, peribadatan atau pesta panen raya, yakni dengan menampilkan tarian 'Cokek Si Pat Mo' oleh sekelompok gadis belia.
"Tarian Cokek Si Pat Mo adalah tarian khas dari Tangerang. Tarian Cokek Si Pat Mo adalah hasil dari akukturasi budaya Tionghoa dan Betawi. Saya melihat tari cokek Si Pat Mo adalah sebuah warisan budaya yang harus tetap dijaga dan juga dilestarikan," ujarnya.
Baca Juga: Ada 24 Cagar Budaya Tangerang yang Perlu Kamu Ketahui, Apa Saja?
Ia juga menjelaskan, Tari Cokek Si Patmo melambangkan kesucian seorang gadis. Alunan musik gambang kromong menjadi pengiring Tarian Cokek Si Pat Mo. Dengan kostum berwarna kuning dan celana ungu lengkap dengan selendang merah, semakin menegaskan keanggunan setiap penarinya.
Setiap gerakan yang diperagakan seolah memberikan simbol implisit tersendiri. Henny Lim menyebut, makna dari Tarian Cokek Si Pat Mo sendiri itu artinya menjaga kesucian panca indera dan empat lubang tubuh lainnya.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Masjid Pintu 1.000 di Kota Tangerang
"Setiap gerakannya adalah aksi melambangkan untuk menjaga lubang hati, menjaga pikiran, menjaga telinga, menjaga pandangan, menjaga hidung, menjaga mulut, menjaga kemaluan, menjaga dubur dan menjaga segala perbuatan keji oleh tangan," tegas Henny.
Oleh sebab itu, setiap gerakan Tarian Cokek Si Pat Mo lemah lembut dan penuh kesantunan. " Tarian Cokek Si Pat Mo gerakannya lembut, tetapi kalau kita membawakan dengan hati, gerakan kita akan berbeda. Tarian ini sangat indah, terhormat serta membanggakan masyarakat Cina Benteng," tambah Henny yang akrab disapa Bu Heni itu.