SHARE
Home > News > Features > Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Bagaimana Sejarah Singkatnya?

Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Bagaimana Sejarah Singkatnya?

01 October 2018 15:58 WIB Hari Nasional Hari Kesaktian Pancasila

Hari ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober. Hari Kesaktian Pancasila terlahir setelah pemerintah sukses mengatasi Gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terkenal dengan istilah G30S. Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang para jenderal yang menjadi korban dari keganasan PKI.

Photo by Info Edukasi

Para jenderal yang gugur dalam insiden ini disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Untuk mengenang jasa mereka, pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti. Dirangkum dari berbagai sumber, para jenderal yang gugur dalam G30S PKI adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Susult Tubun.

Salah satu jenderal yang menjadi sasaran utama dari PKI adalah Jenderal TNI Abdul Haris Nasution (AH Nasution), tetapi beliau selamat dari peristiwa yang menegangkan ini. Namun, putri dari sang jenderal serta ajudannya (Pierre Tendean) menjadi korban dan tewas ditangan PKI.

Awalnya, PKI mengira Pierre Tendean adalah Jenderal AH Nasution, tetapi perkiraan tersebut ternyata salah. Setelah para jenderal gugur, kemudian mereka dibuang oleh PKI ke dalam sebuah lubang yang dikenal dengan Lubang Buaya. Lalu, bagian atas lubang buaya ditutupi dengan pohon pisang. Mayor Jenderal Soeharto (mantan presiden) yang saat itu menjabat sebagai Jenderal, namanya tidak tercantum di dalam daftar tokoh yang harus disingkirkan oleh para pemberontak.

Sehingga, Soeharto mendapat kesempatan untuk memegang kendali komando dan membuat beberapa kebijakan strategi. Akhirnya, beliau berhasil merebut kembali Jakarta dari para pemberontak (PKI) dalam waktu satu hari saja, sehingga pembentukan “Dewan Revolusi” bisa digagalkan pada saat itu.

Setelah itu, pada tanggal 1 Oktober 1965 tepatnya pukul 20.15 WIB, Dinas Peperangan TNI Angkatan Darat (AD) melalui RRI (Radio Republik Indonesia) memberitahu bahwa telah terjadi gerakan Kontra Revolusi yang berhasil menculik enam jenderal senior AD, tetapi situasi tersebut dikuasai kembali oleh pimpinan AD yang berada di tangan Mayor Jenderal Soeharto. Pada pukul 21.00 WIB, pemerintah melalui Mayor Jenderal Soeharto mengumumkan bahwa PKI di Indonesia berhasil dituntaskan.

Akhirnya, sejarah tanggal 1 Oktober dikenang sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dan untuk mengenang 7 jenderal yang menjadi korban keganasan PKI, pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti. Sebagai tambahan informasi, Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila memiliki arti dan makna yang berbeda. Hari Lahirnya Pancasila merupakan hari di mana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum, yaitu pada 1 Juni 1945. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari di mana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tidak tergantikan dan berkaitan dengan peristiwa G30S PKI.

Soffi Amira P.
[email protected]

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Features > Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Bagaimana Sejarah Singkatnya?

Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Bagaimana Sejarah Singkatnya?

01 October 2018 15:58 WIB
Hari Nasional Hari Kesaktian Pancasila

Hari ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober. Hari Kesaktian Pancasila terlahir setelah pemerintah sukses mengatasi Gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terkenal dengan istilah G30S. Hari Kesaktian Pancasila diperingati untuk mengenang para jenderal yang menjadi korban dari keganasan PKI.

Photo by Info Edukasi

Para jenderal yang gugur dalam insiden ini disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Untuk mengenang jasa mereka, pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti. Dirangkum dari berbagai sumber, para jenderal yang gugur dalam G30S PKI adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, dan Brigadir Polisi Karel Susult Tubun.

Salah satu jenderal yang menjadi sasaran utama dari PKI adalah Jenderal TNI Abdul Haris Nasution (AH Nasution), tetapi beliau selamat dari peristiwa yang menegangkan ini. Namun, putri dari sang jenderal serta ajudannya (Pierre Tendean) menjadi korban dan tewas ditangan PKI.

Awalnya, PKI mengira Pierre Tendean adalah Jenderal AH Nasution, tetapi perkiraan tersebut ternyata salah. Setelah para jenderal gugur, kemudian mereka dibuang oleh PKI ke dalam sebuah lubang yang dikenal dengan Lubang Buaya. Lalu, bagian atas lubang buaya ditutupi dengan pohon pisang. Mayor Jenderal Soeharto (mantan presiden) yang saat itu menjabat sebagai Jenderal, namanya tidak tercantum di dalam daftar tokoh yang harus disingkirkan oleh para pemberontak.

Sehingga, Soeharto mendapat kesempatan untuk memegang kendali komando dan membuat beberapa kebijakan strategi. Akhirnya, beliau berhasil merebut kembali Jakarta dari para pemberontak (PKI) dalam waktu satu hari saja, sehingga pembentukan “Dewan Revolusi” bisa digagalkan pada saat itu.

Setelah itu, pada tanggal 1 Oktober 1965 tepatnya pukul 20.15 WIB, Dinas Peperangan TNI Angkatan Darat (AD) melalui RRI (Radio Republik Indonesia) memberitahu bahwa telah terjadi gerakan Kontra Revolusi yang berhasil menculik enam jenderal senior AD, tetapi situasi tersebut dikuasai kembali oleh pimpinan AD yang berada di tangan Mayor Jenderal Soeharto. Pada pukul 21.00 WIB, pemerintah melalui Mayor Jenderal Soeharto mengumumkan bahwa PKI di Indonesia berhasil dituntaskan.

Akhirnya, sejarah tanggal 1 Oktober dikenang sebagai Hari Kesaktian Pancasila, dan untuk mengenang 7 jenderal yang menjadi korban keganasan PKI, pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti. Sebagai tambahan informasi, Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila memiliki arti dan makna yang berbeda. Hari Lahirnya Pancasila merupakan hari di mana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum, yaitu pada 1 Juni 1945. Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari di mana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tidak tergantikan dan berkaitan dengan peristiwa G30S PKI.

Soffi Amira P.
[email protected]
Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Tutup

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!