Mengapa Tangerang Terkenal dengan Julukan “Kota Benteng”?
05 September 2018 12:33 WIB Sejarah Tangerang Kota BentengSetiap kota di Indonesia pasti memiliki sebutan atau julukan, salah satunya adalah Tangerang. Kota Tangerang adalah kota yang terletak di provinsi Banten, kota Tangerang merupakan kota terbesar ketiga di area Jabodetabek. Nah, Tangerang juga punya julukan yang tak kalah gagahnya dari kota lain, yaitu Kota Benteng. Julukan ini memiliki alasan dan perjalanan tersendiri, yakni sejarah panjang dari wilayah Tangerang yang sekarang ini sudah memiliki tiga wilayah administrasi (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan).
Photo : Gambang Kromong Wordpress
Mengenai asal-usulnya, berarti kita harus mengetahui sejarah awalnya. Semua sejarahnya ditemukan di arsip VOC (Veregnide Oostindische Compagnie) dari catatan F de Haan pada 1 Juni 1660. Hal tersebut juga tersirat di Dag Register pada 20 Desember 1668, saat itu terjadi pertarungan antara VOC dan Kesultanan Banten.
Photo : Pinter Pandai
VOC mendapat daerah kekuasaan dari Bupati Tangerang Raden Aria Soetadilaga yang bersekutu untuk menyingkirkan pasukan Kesultanan Banten. VOC bersama dengan Bupati Tangerang membangun sejumlah pos penjagaan dengan menggunakan bahan bambu di sepanjang Sungai Tangerang.
Photo : Wikipedia
Tetapi, pada tahun 1705, bangunan dari pos-pos tersebut dibongkar atas persetujuan dari Gubernur-Jenderal di Batavia. Setelah itu, didirikanlah bangunan tembok dengan ketebalan sekitar 20 kaki, hal ini dilakukan untuk menahan serangan-serangan dari Pasukan Banten. Bahan baku dari tembok ini juga dibuat dari batu bata yang disediakan oleh Bupati Tangerang.
Bangunan tembok pos ini kembali direnovasi pada tahun 1801 dengan memperluas bangunan baru ke arah timur dan tenggara. Sementara itu, orang-orang biasanya menyebut bangunan tembok ini dengan nama “Benteng”. Hingga saat ini, Tangerang terkenal dengan sebutan “Kota Benteng”. Tetapi, bangunan ini sekarang sudah tidak berbentuk lagi sejak tahun 1816.
Bangunan benteng dan barak sudah terbengkalai dan rusak. Karena, tidak ada warga yang merawat bangunan ini sejak tahun itu. Secara garis besar, Penyebutan kota Benteng karena pada saat dikuasai oleh Belanda, Tangerang di kelilingi oleh benteng-benteng yang dibangun untuk menghalau serangan dari kerajaan Banten yang hendak mengambil alih kembali daaerah kekuasaan yang direbut oleh masa kolonial Belanda.
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Mengapa Tangerang Terkenal dengan Julukan “Kota Benteng”?
05 September 2018 12:33 WIBSejarah Tangerang Kota Benteng
Setiap kota di Indonesia pasti memiliki sebutan atau julukan, salah satunya adalah Tangerang. Kota Tangerang adalah kota yang terletak di provinsi Banten, kota Tangerang merupakan kota terbesar ketiga di area Jabodetabek. Nah, Tangerang juga punya julukan yang tak kalah gagahnya dari kota lain, yaitu Kota Benteng. Julukan ini memiliki alasan dan perjalanan tersendiri, yakni sejarah panjang dari wilayah Tangerang yang sekarang ini sudah memiliki tiga wilayah administrasi (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan).
Photo : Gambang Kromong Wordpress
Mengenai asal-usulnya, berarti kita harus mengetahui sejarah awalnya. Semua sejarahnya ditemukan di arsip VOC (Veregnide Oostindische Compagnie) dari catatan F de Haan pada 1 Juni 1660. Hal tersebut juga tersirat di Dag Register pada 20 Desember 1668, saat itu terjadi pertarungan antara VOC dan Kesultanan Banten.
Photo : Pinter Pandai
VOC mendapat daerah kekuasaan dari Bupati Tangerang Raden Aria Soetadilaga yang bersekutu untuk menyingkirkan pasukan Kesultanan Banten. VOC bersama dengan Bupati Tangerang membangun sejumlah pos penjagaan dengan menggunakan bahan bambu di sepanjang Sungai Tangerang.
Photo : Wikipedia
Tetapi, pada tahun 1705, bangunan dari pos-pos tersebut dibongkar atas persetujuan dari Gubernur-Jenderal di Batavia. Setelah itu, didirikanlah bangunan tembok dengan ketebalan sekitar 20 kaki, hal ini dilakukan untuk menahan serangan-serangan dari Pasukan Banten. Bahan baku dari tembok ini juga dibuat dari batu bata yang disediakan oleh Bupati Tangerang.
Bangunan tembok pos ini kembali direnovasi pada tahun 1801 dengan memperluas bangunan baru ke arah timur dan tenggara. Sementara itu, orang-orang biasanya menyebut bangunan tembok ini dengan nama “Benteng”. Hingga saat ini, Tangerang terkenal dengan sebutan “Kota Benteng”. Tetapi, bangunan ini sekarang sudah tidak berbentuk lagi sejak tahun 1816.
Bangunan benteng dan barak sudah terbengkalai dan rusak. Karena, tidak ada warga yang merawat bangunan ini sejak tahun itu. Secara garis besar, Penyebutan kota Benteng karena pada saat dikuasai oleh Belanda, Tangerang di kelilingi oleh benteng-benteng yang dibangun untuk menghalau serangan dari kerajaan Banten yang hendak mengambil alih kembali daaerah kekuasaan yang direbut oleh masa kolonial Belanda.