SHARE
Home > News > Beauty and Health > Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya

04 February 2022 12:53 WIB Anxiety Kesehatan

Anxiety disorder merupakan sebuah kondisi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan secara terus menerus dan memungkinkan keadaannya memburuk seiring berjalannya waktu. Tentunya gangguan ini dapat menimbulkan gejala yang membuat kamu kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Pada umumnya, kecemasan merupakan hal yang lumrah dialami oleh semua orang. Kecemasan biasanya berupa perasaan takut dan gelisah. Ketika kamu cemas, mungkin akan berkeringat, merasa gelisah, dan detak jantung menjadi cepat. Namun jika kecemasan ini berlangsung secara terus menerus hingga menimbulkan beberapa gejala lain, bisa jadi kamu mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Penyebab anxiety disorder belum diketahui secara spesifik. Namun faktor lain bisa disimpulkan sebagai pemicu anxiety disorder diantaranya adalah faktor lingkungan, stres, genetik, biologis dan reaksi kimia.

5 Jenis Anxiety Disorder

1. Generalized Anxiety Disorder (GAD)

Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya rasa stres setiap orang. (Unsplash/Nick Fewings)

Generalized Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan yang biasanya dipicu atas masalah-masalah yang umum dialami oleh banyak orang seperti masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan atau karir, dan keluarga. Tetapi kecemasan para penderita GAD berlangsung secara berlebihan dan hampir setiap hari. Kecemasan pada GAD biasanya dialami setidaknya selama 6 bulan. Gangguan kecemasan ini dibarengi timbulnya gejala berupa:

  • Merasakan bingung dan gelisah
  • Mudah lelah
  • Sulit berkonsentrasi dan pikiran menjadi kosong
  • Mudah tersinggung
  • Otot-otot menjadi tegang
  • Sulit mengendalikan perasaan khawatir
  • Mengalami masalah tidur dan kualitas tidur menjadi berkurang.

Baca Juga : Manfaat Suntik Vitamin C untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

2. Panic Disorder

Rasa panik bisa menyerang secara tiba-tiba. (Unsplash/Diane Picchiotinno)

Para penderita panic disorder biasanya seringkali mengalami serangan kepanikan atau panic attack. Ketika eristiwa panic attack menyerang, biasanya dilanda oleh kekuatan yang datang tiba-tiba dan berulang. Serangan kepanikan ini dapat berlangsung dalam beberapa menit atau lebih. Penderitanya akan mengalami gejala seperti:

  • Jantung berdebar
  • Badan gemetar
  • Terasa sesak napas dan tenggorokan seperti tercekik
  • Perasaan gelisah
  • Perasaan tidak dapat dikendalikan
  • Berkeringat karena panik

3. Fobia

Rasa takut yang dialami penderita fobia biasanya didasarai atas trauma terhadap sesuatu. (Unsplash/Priscilla Du Preez)

Orang yang menderita fobia biasanya memiliki rasa takut yang beragam. Bisa berupa hewan, situasi, hingga takut karena barang-barang tertentu. Sebagai contoh seperti takut akan serangga, keramaian, takut terhadap barang yang memiliki trauma masa lalu dan kecemasan sosial.

  • Memiliki kekhawatiran yang tidak rasional
  • Memiliki perasaan berlebihan tentang objek atau situasi
  • Menghindar dari objek yang ditakuti
  • Cemas ketika menghadapi objek yang ditakuti

Baca Juga : Kenali Gejala Utama Omicron, Tetap Patuhi Prokes!

4. Obsessive Compulsive Disorder

Pengidap OCD merasakan perilaku berlebihan namun tidak mampu menghentikannya. (Unsplash/Nicolas Flor)

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan obsesi atau perilaku yang berulang (kompulsi). Perilaku berulang seperti mencuci tangan, menghitung, memeriksa, atau membersihkan sering dilakukan dengan harapan dapat mencegah hal buruk terjadi.

5. Post Trauma Stress Disorder (PTSD)

PTSD erat hubungannya dengan trauma masa lalu yang hebat dan selalu teringat. (Unsplash/Susan Wilkinson)

Post Trauma Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang berkembang setelah mengalami peristiwa yang mengerikan di mana dapat terjadi cedera fisik yang parah terjadi mengancam nyawa. Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD seperti serangan kekerasan pribadi, bencana alam, kecelakaan, atau hal traumatis lainnya.

Baca Juga : Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Penyakit Langka yang Diidap Virgil Abloh

Itulah penyebab, gejala, dan jenis-jenis anxiety disorder. Kalau kamu mengalami beberapa gejala tersebut, segera temui dokter atau tenaga profesional kesehatan mental lainnya untuk mendapat penanganan lebih lanjut dalam mengatasi anxiety disorder.


Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Home > Blog > Beauty and Health > Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Anxiety Disorder, Jenis, Gejala dan Penyebabnya

04 February 2022 12:53 WIB
Anxiety Kesehatan

Anxiety disorder merupakan sebuah kondisi seseorang yang mengalami gangguan kecemasan secara terus menerus dan memungkinkan keadaannya memburuk seiring berjalannya waktu. Tentunya gangguan ini dapat menimbulkan gejala yang membuat kamu kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Pada umumnya, kecemasan merupakan hal yang lumrah dialami oleh semua orang. Kecemasan biasanya berupa perasaan takut dan gelisah. Ketika kamu cemas, mungkin akan berkeringat, merasa gelisah, dan detak jantung menjadi cepat. Namun jika kecemasan ini berlangsung secara terus menerus hingga menimbulkan beberapa gejala lain, bisa jadi kamu mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Penyebab anxiety disorder belum diketahui secara spesifik. Namun faktor lain bisa disimpulkan sebagai pemicu anxiety disorder diantaranya adalah faktor lingkungan, stres, genetik, biologis dan reaksi kimia.

5 Jenis Anxiety Disorder

1. Generalized Anxiety Disorder (GAD)

Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya rasa stres setiap orang. (Unsplash/Nick Fewings)

Generalized Anxiety Disorder adalah gangguan kecemasan yang biasanya dipicu atas masalah-masalah yang umum dialami oleh banyak orang seperti masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan atau karir, dan keluarga. Tetapi kecemasan para penderita GAD berlangsung secara berlebihan dan hampir setiap hari. Kecemasan pada GAD biasanya dialami setidaknya selama 6 bulan. Gangguan kecemasan ini dibarengi timbulnya gejala berupa:

  • Merasakan bingung dan gelisah
  • Mudah lelah
  • Sulit berkonsentrasi dan pikiran menjadi kosong
  • Mudah tersinggung
  • Otot-otot menjadi tegang
  • Sulit mengendalikan perasaan khawatir
  • Mengalami masalah tidur dan kualitas tidur menjadi berkurang.

Baca Juga : Manfaat Suntik Vitamin C untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

2. Panic Disorder

Rasa panik bisa menyerang secara tiba-tiba. (Unsplash/Diane Picchiotinno)

Para penderita panic disorder biasanya seringkali mengalami serangan kepanikan atau panic attack. Ketika eristiwa panic attack menyerang, biasanya dilanda oleh kekuatan yang datang tiba-tiba dan berulang. Serangan kepanikan ini dapat berlangsung dalam beberapa menit atau lebih. Penderitanya akan mengalami gejala seperti:

  • Jantung berdebar
  • Badan gemetar
  • Terasa sesak napas dan tenggorokan seperti tercekik
  • Perasaan gelisah
  • Perasaan tidak dapat dikendalikan
  • Berkeringat karena panik

3. Fobia

Rasa takut yang dialami penderita fobia biasanya didasarai atas trauma terhadap sesuatu. (Unsplash/Priscilla Du Preez)

Orang yang menderita fobia biasanya memiliki rasa takut yang beragam. Bisa berupa hewan, situasi, hingga takut karena barang-barang tertentu. Sebagai contoh seperti takut akan serangga, keramaian, takut terhadap barang yang memiliki trauma masa lalu dan kecemasan sosial.

  • Memiliki kekhawatiran yang tidak rasional
  • Memiliki perasaan berlebihan tentang objek atau situasi
  • Menghindar dari objek yang ditakuti
  • Cemas ketika menghadapi objek yang ditakuti

Baca Juga : Kenali Gejala Utama Omicron, Tetap Patuhi Prokes!

4. Obsessive Compulsive Disorder

Pengidap OCD merasakan perilaku berlebihan namun tidak mampu menghentikannya. (Unsplash/Nicolas Flor)

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang ditandai dengan obsesi atau perilaku yang berulang (kompulsi). Perilaku berulang seperti mencuci tangan, menghitung, memeriksa, atau membersihkan sering dilakukan dengan harapan dapat mencegah hal buruk terjadi.

5. Post Trauma Stress Disorder (PTSD)

PTSD erat hubungannya dengan trauma masa lalu yang hebat dan selalu teringat. (Unsplash/Susan Wilkinson)

Post Trauma Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang berkembang setelah mengalami peristiwa yang mengerikan di mana dapat terjadi cedera fisik yang parah terjadi mengancam nyawa. Peristiwa traumatis yang dapat memicu PTSD seperti serangan kekerasan pribadi, bencana alam, kecelakaan, atau hal traumatis lainnya.

Baca Juga : Mengenal Cardiac Angiosarcoma, Penyakit Langka yang Diidap Virgil Abloh

Itulah penyebab, gejala, dan jenis-jenis anxiety disorder. Kalau kamu mengalami beberapa gejala tersebut, segera temui dokter atau tenaga profesional kesehatan mental lainnya untuk mendapat penanganan lebih lanjut dalam mengatasi anxiety disorder.

Baru Dibuka

Glory Petshop - Alam Sutera

, Tangerang, Banten, 15143

Buka pukul 09:30 - 21:00 Buka

Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong

Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!