Terus melakukan upaya terbaiknya dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, Pemkot Tangerang dan Dinas Kesehatan (Dinkes) berhasil meraih penghargaan atas kinerjanya. Pemkot Tangerang menerima penghargaan sebagai Kota Aman Pangan Terbaik ketiga yang diberikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Deput Bidang Pengawasan Pangan Olahan, BPOM Ri, Dra Rita Endang kepada Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni, dalam kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman 2023, di Jakarta Kamis (19/10).

Baca juga: Tekan Angka Kemiskinan, Kota Tangerang Jadi Lokus Peserta Diklatpim Nasional

Kota Tangerang berhasil menjadi salah satu dari enam kota kabupaten di Indonesia, yang lolos verifikasi dari Tim Verifikator lapangan penilaian mandiri kabupaten atau kota pangan. Kabupaten yang berhasil lolos di antaranya adalah Kabupaten Trenggalek, Karanganyar, Berau, dan Kabupaten Bandung.

“Kota Tangerang menjadi salah satu dari enam kota kabupaten di Indonesia yang lolos verifikasi dari Tim Verifikator lapangan penilaian mandiri kabupaten atau kota pangan. Antara lain, Kabupaten Trenggalek, Karanganyar, Berau dan Kabupaten Bandung,” ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.

Tentunya, BPOM RI dan Kemenkes menilai Kota Tangerang cukup unggul dan terbaik dalam pengawasan pangan di sektor industri rumah tangga atau PIRT, kantin sehat, pasar tradisional, restaurant, kelompok wanita tani, rumah pemotongan hewan, hingga retail. Hal ini tentunya menjadi bonus dari komitmen yang telah dijalankan oleh seluruh pelayanan masyarakat.

Baca juga: UMKM Kota Tangerang Tampil di Exhibition AALCO 2023

“Penilaian kota dan kabupaten pangan aman ini baru pertama kali digelar. Alhamdulillah Kota Tangerang masuk dalam yang terbaik, hal ini menjadi bonus dari komitmen sederet pelayanan yang konsisten kita semua lakoni. Pastinya, ini menjadi semangat untuk kembali dipertahankan dan ditingkatkan untuk keamanan pangan di Kota Tangerang yang lebih baik lagi,” ujarnya.

Pembentukan kabupaten dan kota aman pangan ini bertujuan sebagai strategi untuk mencapai pelaksanaan intervensi keamanan pangan secara terpadu pada sisi supply dengan melakukan pengawasan pada rantai pangan dari seluruh hulu sampai hilir.

Selain itu, juga untuk memberikan pendampingan keamanan pangan kepada pelaku usaha khususnya UMK baik produsen maupun ritel. Terlebih, sisi demand berupa pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan komunitas. (LIA)

Baca juga: Pemkot Tangerang Sediakan Pendidikan Gratis untuk 1,4 Juta Peserta