Pemkot Tangerang Perbanyak Sumur Resapan untuk Mengatasi Banjir
09 January 2023 15:21 WIB Pemkot Tangerang News MerahputihPemkot Tangerang menambah 20 sumur resapan dan 50 lubang biopori untuk mengatasi banjir dan genangan air. Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, bahwa Kota Tangerang sudah memiliki 1.600 lubang biopori. Selain itu, ada juga kolam retensi di Taman Cipulir dan Cimone Permai.
Kemudian, wilayah pemukiman dan jalan raya akan ditambahkan sumur resapan dan lubang biopori guna mengurangi genangan banjir. Masyarakat pun diimbau untuk ikut membantu membangun sumur resapan di daerah tempat tinggal mereka.
Baca juga: Naik Bus Jawara, Bisa Keliling Kota Tangerang Secara Gratis!
“Di rumah masing-masing agar membantu meningkatkan daya resap air sehingga meminimalisasi genangan,” ucap Arief dikutip dari Antara, Minggu (8/1).
Arief juga menyebutkan, Pemkot Tangerang telah membenahi sistem resapan sebagai upaya untuk mengurangi genangan yang muncul di beberapa titik Kecamatan Larangan.
“Jika dirasa masih kurang ya saran saya agar ditambah lagi inlet-nya agar air yang masuk ke sumur retensi lebih banyak sehingga penyerapan juga bisa lebih besar,” katanya.
Baca juga: Sinar Mas Land dan Pemda Antisipasi Genangan Air di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang
Arief juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan ground tank pada satu fasilitas umum di Keseluruhan Kreo Selatan yang memiliki potensi lebih untuk tergenang.
“Coba nanti dicek lagi apakah ground tank-nya berfungsi atau tidak, coba dikeringkan dan diisi air lagi. Pastikan penyerapannya optimal. Kalau masih kurang ya berarti harus dibuatkan tempat penampungan air sementara, supaya air yang antre bisa parkir dulu sebelum diserap,” jelas Arief.
Pembenahan saluran air dan saluran pembuangan limbah menjadi dua hal yang sama pentingnya untuk mengurangi risiko banjir.
“Kalau kita perhatikan, ini ada penyempitan saluran ya. Jadi harus dilakukan normalisasi agar sistem drainase berjalan lancar. Selain itu, juga perlu membersihkan sampah-sampah yang menjadi penyumbat jalan air juga karena itu perlu koordinasi juga PU sama DLH,” kata Arief merujuk Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup. (CNN)
Baca juga: Bus Tayo dan Angkot Si Benteng Kini Kembali Berbayar
Soffi Amira P.
[email protected]
Related Article
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Pemkot Tangerang Perbanyak Sumur Resapan untuk Mengatasi Banjir
09 January 2023 15:21 WIBPemkot Tangerang News Merahputih
Pemkot Tangerang menambah 20 sumur resapan dan 50 lubang biopori untuk mengatasi banjir dan genangan air. Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan, bahwa Kota Tangerang sudah memiliki 1.600 lubang biopori. Selain itu, ada juga kolam retensi di Taman Cipulir dan Cimone Permai.
Kemudian, wilayah pemukiman dan jalan raya akan ditambahkan sumur resapan dan lubang biopori guna mengurangi genangan banjir. Masyarakat pun diimbau untuk ikut membantu membangun sumur resapan di daerah tempat tinggal mereka.
Baca juga: Naik Bus Jawara, Bisa Keliling Kota Tangerang Secara Gratis!
“Di rumah masing-masing agar membantu meningkatkan daya resap air sehingga meminimalisasi genangan,” ucap Arief dikutip dari Antara, Minggu (8/1).
Arief juga menyebutkan, Pemkot Tangerang telah membenahi sistem resapan sebagai upaya untuk mengurangi genangan yang muncul di beberapa titik Kecamatan Larangan.
“Jika dirasa masih kurang ya saran saya agar ditambah lagi inlet-nya agar air yang masuk ke sumur retensi lebih banyak sehingga penyerapan juga bisa lebih besar,” katanya.
Baca juga: Sinar Mas Land dan Pemda Antisipasi Genangan Air di Kota Tangsel dan Kabupaten Tangerang
Arief juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan ground tank pada satu fasilitas umum di Keseluruhan Kreo Selatan yang memiliki potensi lebih untuk tergenang.
“Coba nanti dicek lagi apakah ground tank-nya berfungsi atau tidak, coba dikeringkan dan diisi air lagi. Pastikan penyerapannya optimal. Kalau masih kurang ya berarti harus dibuatkan tempat penampungan air sementara, supaya air yang antre bisa parkir dulu sebelum diserap,” jelas Arief.
Pembenahan saluran air dan saluran pembuangan limbah menjadi dua hal yang sama pentingnya untuk mengurangi risiko banjir.
“Kalau kita perhatikan, ini ada penyempitan saluran ya. Jadi harus dilakukan normalisasi agar sistem drainase berjalan lancar. Selain itu, juga perlu membersihkan sampah-sampah yang menjadi penyumbat jalan air juga karena itu perlu koordinasi juga PU sama DLH,” kata Arief merujuk Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup. (CNN)
Baca juga: Bus Tayo dan Angkot Si Benteng Kini Kembali Berbayar