Kualitas udara di Jakarta baru-baru ini menjadi perhatian warganet karena tingkat polusi udara yang semakin memburuk. Data dari IQAir pada Rabu (7/6/2023) pukul 09.00 WIB menunjukkan bahwa indeks kualitas udara (AQI US) di Jakarta mencapai 155, menempatkannya di peringkat keempat daerah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada pagi tadi.

Berdasarkan acuan IQAir, skor indeks 0-50 menunjukkan kualitas udara baik, 51-100 kualitas udara sedang, dan 101-150 kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif. Rentang 151-200 menandakan kualitas udara tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan lebih dari 301 berbahaya.

Sementara itu, daerah di Indonesia dengan kualitas udara terburuk pagi ini ditempati oleh Cileungsir, Jawa Barat, dengan indeks kualitas udara sebesar 173. Posisi selanjutnya, ada Pasarkemis, Jawa Barat dan Tangerang Selatan, Banten dengan indeks kualitas udara masing-masing sebesar 158.

Berikut adalah daftar 10 daerah dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada 7 Juni 2023 pukul 09.00 WIB:

1. Cileungsi (Jawa Barat): 173 skor indeks AQI
2. Pasarkemis (Jawa Barat): 158 skor indeks AQI
3. Tangerang Selatan (Banten): 158 skor indeks AQI
4. Jakarta (DKI Jakarta): 155 skor indeks AQI
5. Kota Bekasi (Jawa Barat): 154 skor indeks AQI
6. Kota Surabaya (Jawa Timur): 151 skor indeks AQI
7. Kabupaten Serang (Banten): 132 skor indeks AQI
8. Kota Bandung (Jawa Barat): 99 skor indeks AQI
9. Indralaya (Sumatera Selatan): 78 skor indeks AQI
10. Semarapura (Bali): 76 skor indeks AQI

Baca Juga: Aplikasi Ini Bisa Cek Kadar Polusi Udara Setiap 10 Menit!

Sebagai informasi, Jakarta berada di posisi ke-7 dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia hari ini. New Delhi, India menduduki peringkat pertama dengan skor indeks 217, diikuti oleh New York, Amerika Serikat dan Doha, Qatar yang memiliki skor indeks sebesar 191 dan 164.

“Untuk kelompok-kelompok yang sensitif dengan kondisi seperti ini (kualitas udara yang tidak bagus) tentu harus lebih waspada. Prinsip terbaik tentu dengan menghindari ya,” ujar Feni Fitriani, Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), yang dikutip dari Antara, Selasa (6/7/2023).

Kelompok sensitif yang rentan dengan polusi udara seperti ibu hamil, balita, dan orang lanjut usia.

Baca Juga: BMKG Sebut Ciputat Jadi Wilayah Terpanas di Indonesia

Feni pun mengimbau bagi kelompok sensitif bisa membatasi bepergian apabila tidak diperlukan. Namun jika kondisinya mengharuskan untuk pergi ke luar ruangan, Feni menyarankan agar selalu menggunakan masker dan memperkirakan durasi berada di luar ruangan tersebut.