Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Isoman akan Diperluas ke Bodetabek
15 July 2021 12:09 WIB Telemedicine Aplikasi COVID-19 NewsKementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah berupaya memperluas layanan konsultasi dan pengiriman obat gratis melalui layanan Telemedicine bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di empat wilayah, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Sejak diuji coba pada 7 Juli 2021 lalu, layanan Telemedicine hadir dengan misi untuk memudahkan masyarakat, terutama bagi mereka yang tengah menjalani isoman di rumah. Kemudian, ingin melakukan konsultasi kesehatan secara online.
Baca juga: Daftar Aplikasi Telemedicine Gratis Bagi Pasien Isoman COVID-19
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, sehingga pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis bisa datang langsung ke RS untuk mendapatkan pertolongan langsung dari tenaga medis.
Layanan Telemedicine Diperluas hingga Bodetabek
Saat ini, sudah ada 11 platform Telemedicine di Indonesia yang bekerja sama dengan Kemenkes, yaitu Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell. Penyedia platform dan Kemenkes juga terus berupaya agar pelayanan telemedicine bisa lebih ringkas, efektif, dan efisien.
Kini pasien isoman tak perlu lagi mengirimkan pesan ke apotek Kimia Farma, namun hanya cukup mengisi form untuk pemesanan obat dan mengunggah KTP di platform telemedicine yang dipilih. Setelah itu, sistem akan langsung memprosesnya secara otomatis.
Layanan Telemedicine gratis tersebut dimulai dari proses pengambilan dan pemeriksaan sampel di laboratorium. Untuk mendapatkan layanan tersebut, pasien harus melakukan tes PCR/Antigen terlebih dahulu di laboratorium yang sudah dilengkapi sistem New All Record (NAR) oleh Kementerian Kesehatan.
Jika hasilnya positif, laboratorium penyedia layanan tes COVID-19 akan melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR). Lalu, pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
Baca juga: Begini Cara Penyembuhan Isolasi Mandiri di Rumah
Apabila pasien tidak menerima notifikasi pemberitahuan melalui WA, maka bisa melakukan pemeriksaan NIK secara mandiri melalui situs https://isoman.kemkes.go.id/index.html.
Selanjutnya, pasien bisa melakukan konsultasi online secara gratis dengan dokter di seluruh aplikasi telemedicine. Caranya, klik link yang terdapat di pesan WA dari Kemenkes atau yang tersedia saat melakukan pengecekan NIK di situs Isoman Kemkes. Kemudian, masukkan kode voucher agar bisa melakukan konsultasi dan mendapatkan paket obat gratis.
Sebelum melakukan konsultasi, pasien harus menginformasikan bahwa dirinya merupakan pasien program Kemenkes. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan resep obat secara digital sesuai kebutuhan pasien. Namun, hanya pasien isoman saja yang bisa mendapatkan obat dan vitamin gratis.
Tidak Semua Obat Diberikan Secara Gratis
Selain itu, tidak semua obat diberikan secara gratis, karena hanya ada dua paket obat yang ditanggung oleh Kemenkes, yaitu Paket A (Orang Tanpa Gejala) yang berisi multivitamin C, D, E, dan Zinc sebanyak 10 butir dan diminum satu kali sehari.
Sementara itu, Paket B (gejala ringan) berisi multivitamin C, D, E, dan Zinc sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi satu kali sehari, Azithromisin 500 mg sebanyak 5 butir konsumsi sehari sekali, Oseltamivir 75mg sebanyak 14 butir konsumsi dua kali sehari, dan parasetamol tablet 500 mg sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi jika dibutuhkan.
Melalui laman resminya, Kemenkes menekankan bahwa paket obat dan vitamin yang diberikan untuk dikonsumsi oleh pasien, kemudian tidak dapat diperjualbelikan. Nantinya, distribusi paket obat gratis tersebut akan dikirimkan melalui apotek Kimia Farma dan dibantu oleh jasa ekspedisi SiCepat.
Jadi, pasien harus memastikan alamat yang disertakan di dalam platform Telemedicine sudah tepat dan sesuai domisili asli. Pasien juga akan menerima nomor resi dari paket obat yang dikirim, sehingga bisa memantau langsung status pengiriman dan lokasi barang kiriman.
Layanan Telemedicine bisa menjadi solusi layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di masa pandemi COVID-19. Maka dari itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan ingin memperluas jangkauan layanan Telemedicine hingga ke wilayah penyangga Ibu Kota, yakni Bodetabek. (WAF)
Baca juga: Kemenkes Akan Luncurkan Aplikasi Farma Plus untuk Cek Ketersediaan Obat Covid-19
Soffi Amira P.
[email protected]
Side.id - Media Kawasan Alam Sutera, BSD dan Gading Serpong
Merupakan media untuk memberikan rekomendasi tempat yang berdasarkan lokasi, rating, dan kategori yang diinginkan. Sudah punya usaha bisnis dan ingin menyampaikan profil bisnis Anda kepada pembaca setia? Daftarkan sekarang! Gratis!
Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Isoman akan Diperluas ke Bodetabek
15 July 2021 12:09 WIBTelemedicine Aplikasi COVID-19 News
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah berupaya memperluas layanan konsultasi dan pengiriman obat gratis melalui layanan Telemedicine bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di empat wilayah, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).
Sejak diuji coba pada 7 Juli 2021 lalu, layanan Telemedicine hadir dengan misi untuk memudahkan masyarakat, terutama bagi mereka yang tengah menjalani isoman di rumah. Kemudian, ingin melakukan konsultasi kesehatan secara online.
Baca juga: Daftar Aplikasi Telemedicine Gratis Bagi Pasien Isoman COVID-19
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, sehingga pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis bisa datang langsung ke RS untuk mendapatkan pertolongan langsung dari tenaga medis.
Layanan Telemedicine Diperluas hingga Bodetabek
Saat ini, sudah ada 11 platform Telemedicine di Indonesia yang bekerja sama dengan Kemenkes, yaitu Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell. Penyedia platform dan Kemenkes juga terus berupaya agar pelayanan telemedicine bisa lebih ringkas, efektif, dan efisien.
Kini pasien isoman tak perlu lagi mengirimkan pesan ke apotek Kimia Farma, namun hanya cukup mengisi form untuk pemesanan obat dan mengunggah KTP di platform telemedicine yang dipilih. Setelah itu, sistem akan langsung memprosesnya secara otomatis.
Layanan Telemedicine gratis tersebut dimulai dari proses pengambilan dan pemeriksaan sampel di laboratorium. Untuk mendapatkan layanan tersebut, pasien harus melakukan tes PCR/Antigen terlebih dahulu di laboratorium yang sudah dilengkapi sistem New All Record (NAR) oleh Kementerian Kesehatan.
Jika hasilnya positif, laboratorium penyedia layanan tes COVID-19 akan melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kementerian Kesehatan (NAR). Lalu, pasien akan menerima pesan WhatsApp dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
Baca juga: Begini Cara Penyembuhan Isolasi Mandiri di Rumah
Apabila pasien tidak menerima notifikasi pemberitahuan melalui WA, maka bisa melakukan pemeriksaan NIK secara mandiri melalui situs https://isoman.kemkes.go.id/index.html.
Selanjutnya, pasien bisa melakukan konsultasi online secara gratis dengan dokter di seluruh aplikasi telemedicine. Caranya, klik link yang terdapat di pesan WA dari Kemenkes atau yang tersedia saat melakukan pengecekan NIK di situs Isoman Kemkes. Kemudian, masukkan kode voucher agar bisa melakukan konsultasi dan mendapatkan paket obat gratis.
Sebelum melakukan konsultasi, pasien harus menginformasikan bahwa dirinya merupakan pasien program Kemenkes. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan resep obat secara digital sesuai kebutuhan pasien. Namun, hanya pasien isoman saja yang bisa mendapatkan obat dan vitamin gratis.
Tidak Semua Obat Diberikan Secara Gratis
Selain itu, tidak semua obat diberikan secara gratis, karena hanya ada dua paket obat yang ditanggung oleh Kemenkes, yaitu Paket A (Orang Tanpa Gejala) yang berisi multivitamin C, D, E, dan Zinc sebanyak 10 butir dan diminum satu kali sehari.
Sementara itu, Paket B (gejala ringan) berisi multivitamin C, D, E, dan Zinc sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi satu kali sehari, Azithromisin 500 mg sebanyak 5 butir konsumsi sehari sekali, Oseltamivir 75mg sebanyak 14 butir konsumsi dua kali sehari, dan parasetamol tablet 500 mg sebanyak 10 butir untuk dikonsumsi jika dibutuhkan.
Melalui laman resminya, Kemenkes menekankan bahwa paket obat dan vitamin yang diberikan untuk dikonsumsi oleh pasien, kemudian tidak dapat diperjualbelikan. Nantinya, distribusi paket obat gratis tersebut akan dikirimkan melalui apotek Kimia Farma dan dibantu oleh jasa ekspedisi SiCepat.
Jadi, pasien harus memastikan alamat yang disertakan di dalam platform Telemedicine sudah tepat dan sesuai domisili asli. Pasien juga akan menerima nomor resi dari paket obat yang dikirim, sehingga bisa memantau langsung status pengiriman dan lokasi barang kiriman.
Layanan Telemedicine bisa menjadi solusi layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di masa pandemi COVID-19. Maka dari itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan ingin memperluas jangkauan layanan Telemedicine hingga ke wilayah penyangga Ibu Kota, yakni Bodetabek. (WAF)
Baca juga: Kemenkes Akan Luncurkan Aplikasi Farma Plus untuk Cek Ketersediaan Obat Covid-19